Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dari 11 sentuhan tersebut, 10 berupa umpan (hanya 6 umpan sukses) dan sekali berupa blocking.
Namun, publik Indonesia bisa melihat sisi positif Arhan pada 10 menit terakhir di lapangan, atau sesudah menit ke-35.
Eks pemain PSIS Semarang itu sanggup melepas umpan akurat menggunakan kaki luar ke belakang garis pertahanan lawan, serta melepas satu umpan kunci.
Satu umpan "nyaris assist" tersebut disambut rekan setimnya dengan tendangan voli dan menjadi peluang terbaik Tokyo Verdy pada babak pertama.
Hiroshi Jofuku lantas merasa Arhan sudah cukup mencicipi atmosfer Liga Jepang dan tak mau berisiko memberi menit bermain tambahan bagi pemain yang sudah dihukum kartu kuning.
Usai laga, Jofuku menerangkan Arhan memang tak begitu solid pada permulaan.
"Dia memang seorang pemain bertahan, jadi saya pikir dia cukup kesulitan menempati peran sebagai winger menyerang," ucap Jofuku (6/7/2022).
Namun, Jofuku kemudian girang melihat progres cepat Arhan menjelang turun minum.
Baca Juga: Debut dengan Posisi Baru, Pratama Arhan Tuai Pujian dari Pelatih Tokyo Verdy
"Setelah itu, saya lihat dia mulai menyesuaikan diri pada 10 menit terakhir babak pertama," sanjungnya.
"Mungkin dia tidak punya start bagus saat ini, tetapi saya pikir hal bagus bisa menyatu dengan tim terutama di lini pertahanan."
"Setelah 35 menit di babak pertama, saya pikir dia memberi respons yang baik, saya menantikannya pada laga berikutnya," tandasnya.
Arhan sendiri makin penasaran dengan tantangan berikutnya di Liga Jepang.
"Tugas saya adalah untuk lebih berani," ucap Arhan.
"Dan saya ingin mendapatkan tantangan lebih, serta lebih aktif lagi saat saya sedang menguasai bola," pungkasnya.
Bek kiri timnas Indonesia bisa jadi akan kembali mendapat menit main pada laga berikutnya kontra Omiya Ardija, Minggu (10/7/2022).