Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Witan Sulaeman diputus kontrak oleh Lechia Gdansk, ada andil PSSI yang tak bisa menentukan prioritas untuk sang wonderkid di timnas Indonesia.
Witan Sulaeman diputus begitu saja oleh Lechia Gdansk meski sejatinya masih menyisakan kontrak dua tahun.
Lechia Gdansk mengumumkan pemutusan kontrak Witan Sulaeman pada Rabu (26/7/2022), atau satu bulan sejak ia pertama kali bergabung latihan pramusim.
Pelatih Lechia Gdansk sempat mengeluhkan sedikitnya waktu Witan Sulaeman berlatih bareng timnya, akibat komitmen bersama timnas Indonesia dan dipinjamkan ke FK Senica.
BolaNas.com sejak jauh hari mengingatkan bahwa PSSI tak bisa menentukan prioritas mengenai event apa yang sekiranya perlu memanggil Witan Sulaeman.
PSSI terus-terusan memanggil Witan untuk pertandingan kelompok umur timnas Indonesia U-23 dan laga persahabatan di luar agenda FIFA untuk timnas senior.
Witan bergabung ke Lechia Gdansk pada September 2021, atau setelah Liga Polandia berlangsung beberapa pekan dan jelas tak mengikuti pramusim.
Dalam kondisi seperti itu, Witan seharusnya berlama-lama di klub untuk beradaptasi dan mengenal level permainan Lechia Gdansk.
Sayangnya, PSSI mengorbankan karier Witan di level klub dengan memanggilnya ke timnas Indonesia pada ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 pada Oktober 2021.
Hanya berselang sepekan usai event itu, Witan kembali disertakan dalam TC timnas senior di Turki yang memanjang hingga melebihi jeda internasional FIFA.
Witan pun harus terbang ke Singapura untuk mengikuti Piala AFF 2020, di mana Indonesia melaju ke babak final.
Dalam timeline di atas, Witan hanya menghabiskan satu bulan bersama Lechia pada paruh pertama musim 2021/22!
Lechia kemudian memutuskan meminjamkan Witan ke FK Senica pada bursa transfer Januari.
Saat jadwal Witan lowong usai membela timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023 pada Juni, Lechia Gdansk segera memintanya datang ke Polandia.
Witan tak menjalani masa libur off season untuk menghadapi "ujian" pramusim di hadapan pelatih Tomasz Kaczmarek.
Ujian tersebut berakhir buruk lantaran Lechia Gdansk memutuskan Witan tak cukup berkualitas untuk dipertahankan pada musim 2022/23.
Lechia bisa jadi tak akan mengambil keputusan itu andai Witan selalu tersedia di markas klub, ketimbang berada jauh bersama timnas Indonesia.
Pelatih Tomasz Kaczmarek juga mengungkit problem itu saat Witan pertama kali bergabung latihan pramusim.
"Kami menghabiskan waktu sangat sedikit bersama dia," keluh Kaczmarek (20/6/2022).
"Dia menghabiskan musim gugur bersama tim nasional dan dipinjamkan ... Dia telah kembali ke kami sehingga kami bisa memeriksa perkembangannya."
"Dan memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya," tandasnya.
Dengan demikian, Witan hanya memiliki waktu efektif dua bulan bersama Lechia Gdansk!Sebagai rujukan, PSSI perlu meniru FA (Inggris) dalam mengatur menit bermain wonderkid yang begitu bagus hingga bisa tampil reguler di tim senior.
FA me-maintain tenaga Jude Bellingham (18 tahun) dengan sebaik mungkin agar tak mengganggu perkembangan pemain, juga tak memberatkan klub.
Setelah Jude Bellingham menembus timnas Inggris senior, ia tak pernah dipanggil lagi untuk level timnas U-19 dan U-21.
Baca Juga: Luka Piala AFF U-19 Belum Kering, Bima Sakti Tunggu Regulasi AFF Demi Kebaikan Timnas Indonesia U-16
Sebagai contoh, Bellingham tak dipanggil mengikuti Euro U-19 2022 biarpun masih memenuhi syarat umur, semata demi memberinya istirahat off season.
Dengan begitu, Bellingham hanya akan dipakai di timnas senior, dan Borussia Dortmund pun dapat memakai tenaga sang pemain sepenuhnya.
PSSI bisa memulai langkah tersebut dengan hanya memakai Marselino Ferdinan ke timnas senior, dan tak pernah memakainya di timnas di bawahnya.
Baca Juga: Rumor Transfer - Eks Pelatih Persib Dikabarkan Merapat ke Johor Darul Takzim