Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Aji Santoso dalam dua musim beruntun harus mengkritik para striker asing, Persebaya Surabaya gagal merekrut penyerang berkualitas.
Persebaya Surabaya harus meratapi ketidakberuntungan dalam mendatangkan striker asing setelah melihat kualitas Silvio Junior pada musim ini.
Silvio Junior diharapkan menjadi striker tajam bersama Persebaya Surabaya di Liga 1 2022/23, tetapi nasibnya tampak bakal seperti Jose Wilkson dan Arsenio Valpoort.
Musim lalu, Persebaya Surabaya tak bisa mengandalkan Jose Wilkson dan Arsenio Valpoort, dan justru bergantung pada striker gaek Samsul Arif.
Aji Santoso juga berulang kali mengkritik secara terbuka kepada Arsenio Valpoort, striker yang cuma mencetak satu gol dalam 11 pertandingan.
"Dalam pertandingan hari ini dia (Valpoort) mendapatkan tiga peluang tapi semuanya tidak terjadi gol," kritik Aji sesudah laga kontra (14/2/2022).
"Ini memang masalah teknik penyelesaian yang kurang matang dari Valpoort," kritiknya lagi.
Beruntung, Bajul Ijo pada musim lalu memiliki sumber lain dalam diri Taisei Marukawa, Bruno Moreira, dan Samsul Arif.
Problem striker bobrok kembali terjadi pada musim ini, dan bahkan lebih parah karena tak ada lagi sosok setajam Marukawa.
Silvio Junior alias Juninho, memang telah mencetak tiga gol dalam sembilan laga, tetapi kualitasnya terbukti tak beda jauh dari striker lokal.
Pada laga terbaru kontra Rans Nusantara FC (15/9/2022), Juninho mendapatkan paling tidak dua peluang emas pada masing-masing babak.
Pada kesempatan pertama, ia menerima bola matang di dekat garis kotak penalti, tetapi salah sendiri setelah mencoba utak-atik dan bola direbut lawan.
Pada kesempatan kedua, ia mendapat umpan silang rendah yang seharusnya dapat disontek, tetapi sudut tubuhnya membelakangi gawang dan tak lagi bisa mendapatkan ruang.
Aji Santoso marah besar terhadap Juninho atas terbuangnya peluang kedua itu.
"Saya sudah sampaikan ke Junior, kamu mau bola seperti apa lagi?" kata Aji sesudah laga (15/9/2022).
"Berdiri bebas satu meter di depan gawang masih gagal cetak gol."
"Padahal kalau itu berbuah gol maka permainannya akan berbeda dan anak-anak tampil makin percaya diri," sesal Aji.
Manajemen Persebaya harus memperbaiki cara merekrut striker asing, karena minimnya kualitas penyerang impor itu berdampak besar pada hasil akhir sebuah laga.
Kegagalan Juninho di atas membuat Persebaya gagal menggandakan keunggulan, dan justru kalah 1-2 dari Rans Nusantara FC.
Dampak dari kekalahan tersebut, suporter bertindak ricuh di dalam stadion, dan diikuti pengunduran diri CEO Azrul Ananda.