Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga pertama kontra Curacao kemudian membuktikan Arhan dan Egy berada dalam level berbeda, terindikasi dengan menit main maupun kontribusi.
Egy memang mulanya menampilkan sentuhan Eropa dengan pressing dan flick yang jarang ditemui di Liga 1.
Begitu pula, ia menciptakan bola vertikal yang membuat Indonesia bisa mencetak gol pertama melalui Marc Klok.
Nyatanya menjelang akhir babak pertama, penampilan Egy merosot dan beberapa kali menyentuh bola dengan tak sempurna.
Usut punya usut, Egy ternyata sempat mengalami cedera di klub dan kini harus membangun ulang performanya.
"Memang Egy jawab juga ada cedera sebelumnya, jadi kondisinya belum fit 100 persen," ucap Shin Tae-yong (26/9/2022).
Sebaliknya, Arhan menjadi ancaman konstan bagi gawang Curacao sepanjang 90 menit.
Arhan menciptakan assist melalui lemparan jauh untuk gol Fachruddin Aryanto, lantas mengirim assist lagi kepada Drimas Drajad.
Baca Juga: Menpora Minta Perbanyak FIFA Matchday, 5 Negara Terkuat Asia Bisa Jadi Opsi Lawan Timnas Indonesia
Pelatih Curacao Remko Bicentini pun menganggap Arhan sebagai pemain paling berbahaya di kubu tuan rumah.
"Semua pemain (diwaspadai), tapi nomor 12, Arhan," ucap Bicentini.
"(Dia) punya lemparan ke dalam yang bagus, dia pemain bagus, dia bisa bermain bertahan dan menyerang," tandasnya.
Arhan kemungkinan akan menjadi starter pada leg kedua Selasa (27/9/2022) malam ini, sedangkan Egy terancam digeser Saddil Ramdani.
Baca Juga: Rasakan Kekalahan di Bandung, Pelatih Curacao Samakan Indonesia dengan Tim Terlemah Negara Conmebol