Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia," ujar Jokowi.
"Dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut."
"Nanti Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah," terangnya.
Terdapat beberapa hal yang mengindikasikan senjakala PSSI dalam pernyataan Jokowi di atas.
Pertama, Jokowi dan FIFA lebih memilih membentuk "tim transformasi", ketimbang membenahi organisasi yang sudah ada (PSSI).
Kedua, FIFA akan berkantor di Indonesia, seakan memberi pesan bahwa wakil mereka (PSSI) tak akan dipercaya pada rencana berikutnya.
Ketiga, Jokowi dan FIFA bergandengan tangan memastikan tak ada intervensi pemerintah seperti yang dialami Indonesia pada 2015 silam.
Bagaimanapun, FIFA tetap mengakui keberadaan PSSI dalam suratnya yang terbaru kepada Pemerintah tertanggal 5 Oktober 2022.
Baca Juga: Sudah Komunikasi, Waketum PSSI Sebut Tak Ada Sanksi FIFA untuk Indonesia Akibat Tragedi Kanjuruhan
Surat itu berjudul "Balasan untuk permohonan urgen pemerintah Indonesia dan PSSI".
Itu berarti, PSSI masih diakui oleh FIFA meskipun dikesampingkan Jokowi dalam pidatonya.
Menarik dinanti bagaimana yang dimaksud "Tim Transformasi" yang disebut Jokowi di atas, apakah melibatkan PSSI atau justru meniadakan PSSI.