Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Media Vietnam menyindir kegagalan timnas Indonesia U-17 di Kualifikasi Piala Asia, Bima Sakti dinilai tak secerdas pelatih asing.
Publik Vietnam bisa jadi tengah menari di atas penderitaan timnas Indonesia U-17 usai gagal lolos ke Piala Asia U-17 2023.
Vietnam merupakan negara yang dikalahkan Indonesia di Piala AFF U-16 2022 di Yogyakarta pada bulan Agustus.
Namun di ajang lebih besar, yaitu Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Vietnam sanggup menorehkan prestasi lebih penting yang tak bisa digapai Indonesia.
Vietnam asuhan Nguyen Quoc Tuan menjadi juara Grup F Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dengan menjadi juara grup, dengan hadiah tiket lolos otomatis.
Nguyen Cong Phuong dan kawan-kawan menyapu bersih tiga laga melawan China Taipei, Nepal, dan tim terberat Thailand.
Sebaliknya, timnas Indonesia U-17 justru tampil antiklimaks saat dihadapkan lawan berat di level Asia.
Timnas Indonesia U-17 mula-mula mencatat tiga kemenangan beruntun saat menghadapi Guam, Uni Emirat Arab, hingga Palestina.
Baca Juga: Tumbangkan Singapura, Timnas Wanita Indonesia Sukses Tembus 100 Besar Ranking FIFA
Akan tetapi keputusan Bima Sakti mempercayai line up yang sama dalam empat laga beruntun membuat Indonesia dibantai secara memalukan oleh Malaysia di laga terakhir.
Malaysia membantai Indonesia dengan skor 5-1, dan membuat tim Garuda tersisih dari klasemen runner-up terbaik.
Dengan nasib buruk seperti ini, media Vietnam Zingnews mengulas posisi PSSI dan Bima Sakti dalam nada negatif.
"Kegagalan tim U-17 menunjukkan terbatasnya Indonesia ketika pelatih domestik tidak bisa membuat perbedaan seperti pelatih asing," tulis Zingnews.
"Faktor disiplin, yang membuat tim asuhan Shin Tae-yong menjadi kuat, tidak terlihat dalam tim asuhan Bima Sakti."
Tak ketinggalan, Zingnews juga mengkritik kelakuan PSSI yang mengumbar prestasi timnas Indonesia U-17 meski cuma menjuarai trofi tingkat regional.
Ketum PSSI Mochamad Iriawan membawa para pemain berselebrasi di televisi nasional, juga menerima undangan ke Istana Negara.
"Banyak pemain belia menerima kontrak iklan atau mendapatkan kesenangan berlebih dari ketua PSSI Mochamad Iriawan," tulis Zingnews.
Baca Juga: Soal Kelanjutan Liga 1, TGIPF Minta PSSI Lakukan Kongres Luar Biasa
"Sepak bola Indonesia mengalami perkembangan di seluruh level, tapi itu semua tidak cukup."
Bima Sakti dan Mochamad Iriawan kemungkinan tak akan lagi beredar di lingkup timnas Indonesia dan PSSI.
Bima Sakti sudah menyatakan tak pantas menangani timnas Indonesia (U-23), dan Mochamad Iriawan diminta mundur oleh pemerintah sebagai buntut Tragedi Kanjuruhan.