Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Iwan Bule Cs Tetap Tak Mau Mundur Walau Dipaksa Pemerintah, Anggota Exco PSSI: Kami Antar Sampai KLB

By Najmul Ula, Senin, 31 Oktober 2022 | 17:47 WIB
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani, sedang memberikan keterangan kepada awak media saat ditemui di Hotel Trans, Bandung, Jawa Barat, 30 Mei 2022.

BOLANAS.COM - Hasani Abdulgani menyatakan pengurus PSSI petahana akan tetap berada di jabatan masing-masing, Kongres Luar Biasa digelar untuk mengganti mereka.

Rezim Mochamad Iriawan dipastikan bertahan di PSSI hingga terselenggaranya Kongres Luar Biasa pada Januari/Maret 2023.

Mochamad Iriawan sebelumnya mengumumkan seluruh anggota Exco bersepakat mempercepat Kongres Luar Biasa yang seharusnya digelar November 2023 menjadi awal tahun 2023.

Persetujuan PSSI untuk menggelar KLB merupakan keputusan akhir setelah federasi sepak bola Indonesia mendapat tekanan bertubi-tubi sejak Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Diproyeksikan untuk Piala Dunia U-20 2023, Ivar Jenner dan Justin Hubner Belum Bisa Tampil di Piala Asia U-20 2023?

Awalnya, PSSI menolak mengundurkan diri selepas tragedi yang merenggut 135 jiwa itu, dengan dalih regulasi membebankan tanggung jawab pada panitia lokal.

PSSI kemudian kehilangan "bekingan" dari pemerintah, usai TGIPF pimpinan Mahfud MD ikut memojokkan Iwan Bule dan kawan-kawan.

TGIPF menyatakan PSSI sebagai lembaga yang tak profesional dalam menggelar Liga 1, dan meminta para pengurusnya untuk mundur sebagai tanggung jawab moral.

Hampir satu bulan sejak Tragedi Kanjuruhan berlalu, PSSI akhirnya mengaku kalah dengan menuruti satu permintaan TGIPF, yaitu mempercepat KLB.

Baca Juga: Piala AFF 2022 - Vietnam Hadapi Dortmund & Malaysia Jumpa Maladewa, Indonesia Masih Berkutat dengan Problem PSSI

"Di dalam rekomendasi TGIPF juga dijelaskan bahwa pemerintah tidak akan mengizinkan kompetisi bergulir jika KLB belum diselenggarakan," demikian pernyataan Iwan Bule (30/10/2022).

"Maka dari itu saya memutuskan untuk menggelar KLB," ujar pensiunan polisi itu.

Iwan Bule memang mematuhi salah satu rekomendasi TGIPF, tetapi ia mengabaikan rekomendasi TGIPF yang lebih utama, yaitu mengundurkan diri.

Mengenai masalah itu, anggota Exco PSSI Hasani Abdulgani menyampaikan pandangan para pemangku kepentingan yang hendak lengser itu.

"Intinya KLB itu kan memilih Exco dan ketum baru, supaya tidak ada kekosongan maka kami memenuhi itu dengan mengantar sampai ke pemilihan ketum dan Exco baru di KLB," jelas Hasani.

"Federasi kan tidak boleh kosong, kalau kosong kan harus ada yang pimpin, nah kami mengantar sampai KLB," tegasnya.

Dengan skenario seperti itu, terdapat kemungkinan bahwa Exco, waketum, dan ketum petahana akan mencalonkan diri lagi pada KLB mendatang.

Kemungkinan ke arah sana tak akan terjadi, andai ketum PSSI, waketum, dan anggota Exco mengundurkan diri sedari sekarang dan memastikan tak maju lagi.

Baca Juga: KLB PSSI Baru Digelar Januari 2023, Liga 1 2022/23 Akan Vakum Selama Itu Atau Baiknya Dibubarkan Saja?

"Begitu sudah terpilih ketum dan Exco baru ya kami serahkan kepada yang baru, begitu maksudnya," ujar Hasani.

"Intinya PSSI itu tidak boleh kosong, bukan mundur. Saat KLB ya otomatis mundur karena memang pemilihan orang baru," tandasnya.

Hasani Abdulgani sendiri merupakan salah satu sosok Exco yang mendapat citra baik, terutama sejak misi menemui Jordi Amat dan Sandy Walsh di Belanda untuk keperluan naturalisasi.

Baca Juga: Singgung soal Etos Kerja Elkan Baggott, Pelatih Gillingham FC Minta Pemainnya Introspeksi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P