Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas Indonesia U-20 kebobolan dua gol dari situasi bola mati pada laga kontra Al Adalah, Justin Hubner belum memberi pengaruh.
Timnas Indonesia U-20 kembali memperlihatkan kelemahan dalam defending set pieces, alias mencegah kebobolan saat bola mati.
Timnas Indonesia U-20 baru saja takluk dengan skor 0-2 dari tim senior klub Arab Saudi, Al Adalah FC, Minggu (13/11/2022).
Dua gol Al Adalah FC tercipta dalam situasi tendangan bebas dan sepak pojok, sesuatu yang terus berulang di timnas U-20.
Baca Juga: Thomas Doll Gigit Jari, Persija Batal Uji Coba Lawan Klub Liga 1 Gara-gara Hal Ini
Sebelumnya, tim asuhan Shin Tae-yong sudah menderita kebobolan dalam situasi set piece pada laga melawan Moldova dan Baerum SK.
Moldova membobol Indonesia pada leg pertama melalui tendangan bebas jarak jauh yang tak dibuang di tiang jauh.
Pada laga melawan Baerum SK, Indonesia gagal menyapu sepak pojok di ujung laga, dan malah melanggar pemain lawan sehingga berujung penalti.
Problem itu bisa jadi disebabkan postur bek Indonesia yang harus diakui kalah jangkung dari pemain Eropa.
Dari tiga bek utama, Muhammad Ferarri menjadi yang tertinggi dengan 179 cm, sementara Dimas Juliono cuma 174 cm dan Robi Darwis hanya 177 cm.
Pada laga semalam, Indonesia sejatinya mendapat tambahan tenaga dalam diri Justin Hubner, yang bertinggi 187 cm.
Nyatanya, Indonesia tetap kebobolan dua kali setelah Al Adalah melihat kelemahan terbesar Indonesia.
Pada menit ke-64, sebuah tendangan bebas mirip seperti melawan Moldova diarahkan ke tiang jauh, dan bola ditanduk musuh untuk dipantulkan ke muka gawang.
Dalam dua kali perebutan bola tersebut (first ball dan second ball), Indonesia selalu kalah dan kebobolan.
Berlanjut pada menit ke-89, sepak pojok memantul yang diarahkan ke tiang dekat juga tak bisa disapu, sehingga bisa ditanduk pemain lawan.
Memang, Justin Hubner seorang tak bisa disalahkan atas kesalahan yang terus terjadi itu.
Problem itu tampak disebabkan minimnya pengetahuan pemain Indonesia dalam bertahan saat bola mati, yang mungkin hanya diajarkan memeluk pemain lawan.
Shin Tae-yong sendiri menyesalkan proses kebobolan dari cara yang sama tersebut.
"Untuk kemasukan dua gol itu yang harus kami perbaiki agar lebih baik dan lebih fokus," ujar Shin (13/11/2022).
Timnas Indonesia U-20 selanjutnya akan mengikuti Mundialito alias Piala Dunia Mini di Spanyol.