Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Quang Hai sejauh ini memang gagal menembus starter reguler Pau FC di kasta kedua Liga Prancis, sehingga lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Dengan melepas sang pemain ke timnas Vietnam, Pau FC diuntungkan dengan meningkatnya moral sekaligus terjaganya aspek kompetitif pemain.
"Kami ingin dia bermain penuh bersama tim nasional," tutur pelatih Pau FC, Didier Tholot, dikutip dari laman resmi VFF (16/11/2022).
"(Untuk) membantunya kembali lebih kuat dan bermain dengan kontribusi lebih besar di putaran kedua musim ini bersama kami," sambungnya.
Kabar buruk bagi Indonesia, kondisi serupa tak dialami Elkan Baggott dan Sandy Walsh di klub masing-masing.
Elkan merupakan pemain utama lini belakang Gillingham di League Two (Inggris), dengan catatan 16 kali bermain dalam 20 pekan.
Sandy juga demikian, ia selalu bermain dalam seluruh 17 pertandingan KV Mechelen di kasta tertinggi Liga Belgia.
Dengan demikian, tak ada alasan bagi dua klub itu melepas pemain seperti dalam kasus Quang Hai, yaitu kekurangan menit bermain.
Baca Juga: Tak Ada yang Mau Tampil di Stadion Kosong, Pelatih dan Pemain Kompak Tolak Sistem Bubble Liga 1
Alih-alih, melepas pemain kunci bisa membahayakan Gillingham dan KV Mechelen yang kebetulan sedang berjuang di zona degradasi.
Satu hal lagi, dua klub tersebut didukung oleh regulasi FIFA yang menyatakan klub tak wajib melepas pemain untuk turnamen di luar kalender FIFA.
Jadi, kini PSSI dan Shin Tae-yong hanya tinggal berharap pada kemurahan hati Gillingham dan KV Mechelen.
"Sepengalaman Coach Shin Tae-yong, klub akan lebih bisa kooperatif ketika kita datang ke sana menunjukkan itikad baik," tulis Iriawan di Instagram (24/11/2022).
"Maka dari itu Coach Shin Tae-yong datang langsung untuk Elkan dan Sandy."