Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Mochamad Iriawan dan Iwan Budianto menarik diri dari kepengurusan PSSI periode berikutnya, rezim yang diakhiri Tragedi Kanjuruhan.
PSSI bakal terbebaskan dari dua sosok yang selama empat tahun belakangan menempati pucuk tertinggi organisasi itu.
Ketua umum Mochamad Iriawan dan wakil ketua umum Iwan Budianto memutuskan menyudahi masa bakti di PSSI pada Minggu (15/1/2023).
Dengan demikian, Iriawan dan Iwan Budianto tak akan lagi bercokol di PSSI sesudah Kongres Luar Biasa pada 16 Februari mendatang.
Dua orang tersebut menjadi kambing paling hitam dalam Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 nyawa suporter.
Iwan Budianto merupakan pemilik saham terbesar di Arema FC, klub yang terkena dampak langsung tragedi mengenaskan itu.
Sementara itu Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule menolak desakan mundur meski PSSI dinilai bertanggung jawab dalam tragedi itu.
Buntut dari Tragedi Kanjuruhan, Persebaya Surabaya dan Persis Solo meminta secara resmi untuk digelar Kongres Luar Biasa, yang akhirnya disetujui.