Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pilihan Hubner tersebut masuk akal melihat prospek dia sebagai bek elite Premier League di Wolverhampton Wanderers.
Hubner pada musim ini tampil reguler untuk Wolves U-21 di Premier League 2, kompetisi tim cadangan kasta teratas Liga Inggris.
Hubner dengan demikian berada dalam jalur yang tepat untuk mengikuti jejak Nathan Ake dan Virgil Van Dijk, duet bek timnas Belanda yang dibesarkan Liga Inggris.
Dengan menerima panggilan Belanda, Hubner juga menempatkan dirinya dalam panggung terbesar sepak bola dunia.
Timnas Belanda merupakan negara top Eropa yang sudah mengantongi satu titel Euro (Piala Eropa) dan tiga capaian runner-up Piala Dunia.
Hubner saat ini masih berada di level timnas Belanda U-20, siapa yang tahu lima tahun mendatang ia akan menjadi penerus Van Dijk.
Dalam usia 19 tahun, Hubner dapat berduet dengan bek Bayern Muenchen Matthijs De Ligt (23 tahun) sebagai palang pintu timnas Belanda di masa depan.
Kemungkinan berlaga di panggung besar dunia itu nyaris mustahil terjadi andai Hubner memilih Indonesia.
Baca Juga: Blunder PSSI, Zainudin Amali Sebut Pattynama Bisa Bela Indonesia Tapi Nyatanya Belum Pindah Federasi
Timnas Indonesia sejauh ini hanya rutin tampil di Piala AFF, dan tak pernah tampil di Piala Asia sejak 2007.
Jika memilih Indonesia, Hubner paling mentok akan memperebutkan tiket ke Piala Asia, alih-alih berebut trofi Euro jika memilih Belanda.
Eks anggota Exco PSSI yang menjalin hubungan dengan Hubner, Hasani Abdulgani, menilai wajar apabila sang wonderkid memilih jalur Belanda.
"Hari ini ada tawaran lebih baik (dari Belanda), normal lah ya namanya manusia," ucap Hasani (23/3/2023).
"Tapi belum final," tandasnya.