Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Rizky Ridho ingin merasakan sentuhan Thomas Doll di Persija Jakarta, pelatih Jerman memiliki reputasi sebagai pemoles bek tengah.
Persona Thomas Doll sebagai pelatih top asal Jerman berhasil menjadikan Persija Jakarta sebagai klub menarik di mata pemain.
Hanya satu hari sejak pungkasan Liga 1 2022/23, Persija Jakarta telah mendaratkan dua pemain untuk menyambut musim depan.
Dua pemain tersebut sama-sama berasal dari Jawa Timur dan berposisi bek tengah, yaitu Akbar Arjunsyah dan Rizky Ridho.
Di antara dua nama itu, Rizky Ridho menjadi sosok yang tak perlu lagi memerlukan pengenalan.
Ridho, biarpun baru berusia 21 tahun, telah mengumpulkan 38 penampilan untuk Persebaya di Liga 1, serta 21 caps untuk timnas Indonesia.
Jika mengacu hierarki urutan bek tengah timnas Indonesia, Ridho di atas kertas berada di atas Muhammad Ferarri dan Hansamu Yama.
Ridho menjadi starter reguler tim Garuda di Piala AFF 2022, sedangkan Hansamu cuma sebagai pelapis dan Ferarri malah tersingkir pada masa seleksi.
Baca Juga: Persija Datangkan Rizky Ridho, Gerak Cepat Antisipasi Kepergian Muhammad Ferarri ke Luar Negeri?
Mengenai alasan pindah ke Persija, Ridho mengungkap satu alasan spesifik mengenai keberadaan Thomas Doll.
"Iya salah satunya (sosok Doll), karena saya ingin mendapatkan ilmu lebih lagi, untuk bermain bola secara lebih baik," ucap Ridho (17/4/2023).
"Tahn ini Persija bermain sangat bagus, pertahanan paling kuat juga karena jarang kebobolan."
"Dari pelatih juga sangat baik, jadi saya ingin dilatih oleh pelatih Thomas Doll," tegasnya.
Dibanding Aji Santoso yang memakai empat bek di Persebaya, Doll menerapkan skema tiga bek yang belakangan menjadi tren taktikal di Indonesia.
Di tangan Doll, Persija menjelma menjadi tim dengan pertahanan terbaik di Liga 1, yaitu cuma bobol 27 gol dalam 34 laga.
Doll bersama asisten pelatih Pasquale Rocco juga berhasil memoles dua bek Indonesia menjadi bek kepercayaan Shin Tae-yong.
Hansamu Yama datang ke Persija dengan reputasi menurun sejak menjadi anggota generasi emas timnas U-19 pada 2013.
Karier Hansamu juga cenderung menurun, terbukti dengan tidak ada lagi panggilan timnas Indonesia sejak era Shin Tae-yong.
Namun Hansamu terbukti sanggup menemukan kembali performa terbaiknya, dengan posisi baru dari Doll sebagai landasannya.
Doll menaruh Hansamu sebagai bek tengah-kiri, yang diminta aktif distribusi bola sekaligus membantu serangan saat bola mati.
Peran serupa, tetapi di posisi seberang, dilakukan Muhammad Ferarri sebagai bek tengah-kanan.
Ferarri mengawali musim sebagai bek berusia 18 tahun yang belum pernah menjadi starter reguler, untuk kemudian berkembang pesat di tangan Doll.
Ferarri mengakhiri musim dengan catatan menit main terbanyak untuk kategori pemain U-20, diikuti jabatan kapten timnas Indonesia U-20.
Melihat grafik menanjak Ferarri dan Hansamu, bisa dibayangkan Ridho bakal mencapai level berikutnya dalam kariernya dengan dipoles Doll.
Satu hal lagi, dengan bergabung Persija, Ridho (dan Akbar) berkesempatan bermain dengan jebolan Liga Champions Eropa dan timnas Ceska, Ondrej Kudela.
Baca Juga: Langkah PSSI Comot Pelatih Thailand Pernah Dilakukan Dua Dekade Silam, Hasilnya Kegagalan Paripurna