Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usul Kritik untuk Tim Anti Shin Tae-yong: Kenapa Cuma Asnawi Mangkualam yang Di-endorse ke Klub Korea?

By Najmul Ula, Rabu, 26 April 2023 | 04:30 WIB
Shin Tae-yong saat mengunjungi Shin Jae-hyuk dan Asnawi Mangkualam (26/3/2022).

BOLANAS.COM - Kubu "Anti Shin Tae-yong" memerlukan amunisi bernas untuk meneror pelatih Korea Selatan, perlu kritik lebih masuk akal.

Shin Tae-yong mendapat serangan teranyar dari kelompok pelatih yang tak puas dengan kinerjanya di timnas Indonesia.

Pelatih futsal, Doni Zola, mengungkap terdapat kelompok pelatih yang "anti" terhadap Shin Tae-yong di kanal Youtube Skor Indonesia.

Masalahnya, grup pembenci Shin Tae-yong itu tak memiliki argumen solid untuk mengkritik hasil kerja sang oppa di timnas Indonesia.

Baca Juga: Dua Kali Pratama Arhan Datang ke Timnas Indonesia dalam Kondisi Cedera, Itu Sebab Tak Main di Tokyo Verdy?

"Karena gua punya grup WA bersama pelatih-pelatih tuh sangat anti STY," ucap Doni Zola.

"Salah satunya karena naturalisasi, yang kedua mungkin ngerasa kok hasilnya gini-gini aja."

"Artinya mereka juga punya alasan dong kenapa mereka menganggap STY gagal," tandasnya.

BolaNas.com telah menjawab dua poin kritik tersebut, yang hanya didasarkan sentimen pelatih lokal vs asing, dalam artikel tersendiri.

Baca Juga: Indra Sjafri Beberkan Satu Problem Timnas U-22 Indonesia Jelang SEA Games 2023

Selanjutnya, BolaNas.com akan memberikan usulan kritik kepada tim anti Shin Tae-yong itu agar memiliki amunisi lebih masuk akal.

Pada 2020, Shin Tae-yong meng-endorse Asnawi Mangkualam untuk dapat bermain di klub Korea Selatan, Ansan Greeners.

"Kim Gil-sik (pelatih Ansan saat itu) menghubungi saya, dia menanyakan saya tentang Asnawi," ungkap Shin.

"Saya bilang, 'Jangan khawatir, dia cukup bagus, kalau kamu percaya dan memakainya, dia bisa banyak membantu tim'."

"Oleh karena itu, dia mudah (direkrut) Ansan," jelasnya.

Padahal, saat itu Shin Tae-yong terhitung baru sebentar memantau kemampuan Asnawi di level klub dan melihat langsung di timnas Indonesia.

Shin Tae-yong baru tiba di Indonesia pada Desember 2019, sedangkan transfer Asnawi menuju Ansan terjadi pada Januari 2020.

Artinya, hanya butuh waktu kurang dari satu bulan bagi Shin Tae-yong untuk melihat skill "mentah" Asnawi dan merekomendasikannya ke klub Korea.

Baca Juga: Indra Sjafri Butuh Tiga Gelandang dalam Formasi 4-3-3, Mengapa Cuma Bawa Empat Gelandang Murni?

Tiga tahun berlalu, Shin Tae-yong tak pernah melakukan hal yang sama.

Asnawi telah berkembang pesat sejak berkarier di Korea, dan telah menjadi pemain tak tergantikan di timnas Indonesia.

Di atas kertas, waktu tiga tahun bagi Shin Tae-yong seharusnya lebih dari cukup untuk menemukan beberapa talenta teranyar Indonesia untuk "dikirim" ke Korea.

Andai Shin Tae-yong berkenan lagi meng-endorse penggawa Garuda, timnas Indonesia bakal mempunyai tambahan pemain berstandar Korea.

Keresahan seperti di atas, rasanya lebih pantas diutarakan ketimbang mengeluhkan "naturalisasi" dan "hasilnya gini-gini aja" untuk era Shin Tae-yong.

Baca Juga: Pledoi untuk Shin Tae-yong: Naturalisasi Tidak Salah, Prestasi Timnas Tidak 'Gini-gini' Aja

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P