Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSSI masih "berutang" mengumumkan lawan untuk FIFA Matchday Juni, cuma Palestina yang dipastikan melawan timnas Indonesia.
Timnas Indonesia bakal melakoni dua pertandingan FIFA Matchday pada bulan Juni, tetapi PSSI belum merilis calon lawan.
Timnas Indonesia hanya dipastikan menghadapi Palestina pada 14 Juni, dan belum mengetahui satu lawan lainnya.
Demi kebutuhan variasi lawan dan menambah pengalaman pemain Indonesia, PSSI semestinya tidak memaksa Palestina bermain dua kali.
Ketua umum PSSI, Erick Thohir, memastikan tim Garuda akan rutin melakoni pertandingan FIFA Matchday pada era kepemimpinannya.
Di masa lalu, timnas Indonesia memang hanya bertanding di FIFA Matchday saat ada kompetisi, dan jarang mengusahakan bertanding sendiri.
"FIFA Matchday di Juni 2023 ini yang bertanding itu tetap timnas Indonesia senior," ucap Erick (29/4/2023).
"Nanti saya akan umumkan secara resmi jika memang sudah fix jadwal pertandingannya."
"Namun yang pasti kami membutuhkan dua pertandingan," jelasnya.
Saat ini, PSSI hanya mengumumkan Palestina (peringkat 93 FIFA) sebagai calon lawan timnas Indonesia pada 14 Juni.
Laga tersebut sebelumnya dijadikan sebagai agenda "serangan balik" PSSI setelah dikritik akibat mengizinkan Israel di Piala Dunia U-20 2023.
Nyatanya kritik tersebut terlalu besar sehingga FIFA memutuskan Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia.
Kembali ke Palestina, Mohammad Rashid dan kawan-kawan berpotensi "dipaksa" PSSI untuk dua kali melawan Indonesia, jika melihat tren belakangan.
PSSI memiliki riwayat meminta tim lawan untuk bermain dua kali, ketimbang mengundang tim lain untuk menguji pasukan Shin Tae-yong.
Hal itu terlihat dari Timor Leste, Curacao, hingga Burundi yang berjumpa dua kali dengan Indonesia pada jeda internasional yang sama.
PSSI diharapkan tak mengulangi langkah tersebut pada bulan depan, demi kebutuhan Indonesia menjelang Piala Asia 2023.
Sejumlah tim pesaing telah mendapatkan dua lawan, seperti Malaysia yang akan melawan Kep Solomon dan Yaman.
Adapun Shin Tae-yong sedang memasuki delapan bulan terakhir sebagai pelatih timnas Indonesia, mengingat kontraknya habis pada Desember.
Baca Juga: Bek Tengah Jadi Eksekutor Penalti, Start Buruk Rizky Ridho untuk Jadi Sergio Ramos-nya Indonesia