Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Bagus Kahfi bernasib seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, cuma Marselino Ferdinan yang langsung menaklukkan Eropa.
Bagus Kahfi mengakui membuang waktu dengan terus bermain di Eropa, realita menyedihkan pemain Indonesia yang mencoba berkarier di benua kiblat sepak bola.
Bagus sempat dianggap sebagai striker masa depan timnas Indonesia, setelah mengantar timnas U-16 menjadi juara Piala AFF dan menjadi top scorer Garuda Select.
Keputusan berkarier di Eropa sempat dipuji oleh publik Indonesia, tetapi 2,5 tahun berselang barulah terkuak "perjudian" itu tak membuahkan hasil.
Baca Juga: Menerka Alasan Kim Pan-gon Menolak Argentina, Timnas Malaysia Memilih Bergumul Sesama Tim Lemah
Bagus pertama kali hijrah ke Eropa pada Desember 2020, memanfaatkan koneksi Dennis Wise ke Jong FC Utrecht.
Saudara kembar Bagas Kaffa itu lantas menjajal Liga Yunani dengan menerima tawaran Asteras Tripolis.
Bersama dua tim di dua liga berbeda, Bagus cuma mengantongi dua penampilan kompetitif!
Tak heran setelah cuma menjadi cadangan mati di dua klub tersebut, Bagus memilih pulang kampung untuk kembali ke pelukan Barito Putera di Liga 1.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 2022/23, PSSI Era Erick Thohir Bikin Kompetisi Indonesia Jadi Terlama di Dunia?