Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bima Sakti Pakai TC Jangka Panjang untuk Timnas U-17, Manajer Persebaya: Di Luar Negeri Cukup 3-4 Hari

By Najmul Ula, Selasa, 11 Juli 2023 | 10:34 WIB
Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri, saat ditemui di Stadion PTIK, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023) sore.

BOLANAS.COM - Manajer Persebaya Surabaya mengkritisi pemusatan jangka panjang timnas Indonesia, Bima Sakti melakukannya untuk Piala Dunia U-17.

Bima Sakti memulai training camp jangka panjang timnas U-17 Indonesia, dan tidak semua orang setuju mengenai hal itu.

34 pemain timnas U-17 Indonesia mulai berkumpul sejak Senin (10/7/2023) hingga 28 Agustus, dan akan diikuti dengan TC di luar negeri.

Persiapan yang berorientasi pada latihan berdurasi panjang itu dinilai tidak mengembangkan pemain, merujuk statemen manajer Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Musim Kedua Auto Lebih Gacor di KMSK Deinze, Marselino Ferdinan Dibawa Hadapi Eks Klub Virgil/Sergio Van Dijk

PSSI ditunjuk secara mendadak oleh FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 pada November-Desember mendatang.

Dengan persiapan selama lima bulan, PSSI memilih menggeber TC jangka panjang, alih-alih menggulirkan kompetisi U-17.

Klub Liga 1 sejatinya memiliki kompetisi EPA untuk usia muda, tetapi baru digulirkan pada September.

Apabila PSSI berpikir seperti federasi negara mapan, organisasi pimpinan Erick Thohir itu akan mempercepat EPA agar pemain U-17 bisa menempa diri dalam kompetisi.

Baca Juga: Daftar 34 Pemain Timnas U-17 Indonesia - Enam Nama Luar Negeri untuk Hentikan Kekakuan Bima Sakti

Hal tersebut dikritik oleh manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, dilansir dari Surya.

Persebaya menjadi wadah perkembangan pesepak bola elite Indonesia, terlihat dari starter timnas Indonesia saat melawan Argentina, yang mengandung tiga pemain binaan Surabaya.

Yahya Alkatiri tak menyinggung langsung Bima Sakti, tetapi menyoroti kebijakan PSSI yang terus mempertahankan kebijakan TC jangka panjang.

"Di Surabaya, khususnya di Persebaya ini, ada Liga Persebaya yang diikuti 20 klub internal," tutur Yahya.

"Itu kompetisinya panjang, sepanjang tahun, sehingga tiap minggu para pemain muda dipertemukan sehingga mereka itu berkembangnya lewat kompetisi."

"Kompetisi inilah yang membentuk pemain-pemain Surabaya, khususnya Persebaya," jelasnya.

Di luar negeri, federasi juga tinggal memanggil pemain dari klub dalam jangka waktu sebentar, biasanya ketika jadwal internasional FIFA.

Hal itu bisa terjadi karena kompetisi untuk usia muda konsisten digelar sepanjang tahun.

Baca Juga: Keputusan Wajar Ipswich Town, Elkan Baggott Tak Berguna di League One Sehingga Tak Layak di Championship

"Makanya saya agak bertentangan dengan visi TC jangka panjang, anak itu berkembangnya di kompetisi," ujar Yahya.

"Kalau di luar negeri, timnas cukup berkumpul 3-4 hari sudah jalan, kenapa? karena sudah dipantau, semua pemain sudah dilihat sama pelatih."

"Pelatih timnas sudah melihat semuanya sehingga tidak sampai ada aset terbaru yang terlewatkan ketika cuma fokus ke TC-TC."

Jika timnas Indonesia terus memanggil pemain Persebaya, maka bisa disimpulkan metode Persebaya itulah yang lebih cocok untuk membentuk timnas yang kuat.

Baca Juga: Upgrade Enam Pemain Abroad, Berikut Prediksi Line Up Timnas U-17 Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2023

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P