Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Chanathip Songkrasin pulang setelah merasa mentok di Liga Jepang, Pratama Arhan belum mencapai level itu.
Trajektori karier Chanathip Songkrasin bisa ditiru Pratama Arhan yang sama-sama menempa diri di Liga Jepang.
Chanathip Songkrasin merupakan kapten timnas Thailand yang membangun karier cemerlang selama hampir tujuh musim di J-League.
Musim ini menjelang usia 30 tahun, Chanathip memutuskan pulang dan kembali ke Liga Thailand.
Chanathip pertama kali tiba di J-League saat berusia 23 tahun, mula-mula sebagai pinjaman ke Consadole Sapporo.
Ia kemudian menghabiskan empat musim di klub tersebut sebagai penggawa inti, dengan total 15 gol dan 22 assist dalam 123 penampilan.
Torehan fantastis itu membuat klub raksasa Kawasaki Frontale mau merogoh kocek untuk menebus Messi Jay dari klubnya.
Pada Januari 2022, Kawasaki Frontale membeli Chanathip seharga 3,8 juta US dollar, sebuah rekor termahal di J-League.
Baca Juga: Persiapan Hadapi Indonesia, Timnas Vietnam Uji Nyali Lawan Korea Selatan di FIFA Matchday Oktober
1,5 musim bersama Frontale, Chanathip memutuskan kariernya di Jepang cukup sampai sini.
Ia tak pernah rutin bermain reguler di klub tersebut, dan memilih kembali ke Thailand sebelum memasuki kepala tiga.
"Apakah masa saya membela Kawasaki Frontale adalah kegagalan? mungkin iya," ucap Chanathip di kanal Youtube BG Pathum United.
"Saya menyesal dengan diri saya sebab tidak mampu beraksi dengan baik."
"Tetapi, apakah tujuh tahun saya di J-League juga suatu kegagalan? tidak sama sekali," tuturnya.
Karier Chanathip di Jepang dapat dirangkum: berangkat di usia muda, meraih sukses selama beberapa musim, pulang di usia senja.
Melihat karier tersebut, Pratama Arhan bisa dibilang belum mencapai apa yang ditorehkan Chanathip.
Bek kiri timnas Indonesia itu berangkat di usia lebih muda dari Chanathip, tetapi tak langsung menjadi pemain utama di Tokyo Verdy.
Baca Juga: Tak Ada di Eropa, Thomas Doll Merasa Aneh Fenomena Pemain Indonesia Berbondong-bondong Jadi Polisi
Alhasil, dua musim pertama Arhan di kasta dua Liga Jepang dihabiskan dengan belajar di sesi latihan dan hanya sedikit bertanding.
Apabila Arhan hendak mengikuti Chanathip, ia harus mencari klub yang memberinya menit bermain, lalu membetahkan diri di sana.
Skenario terbaiknya, Arhan pulang saat usianya menginjak 30 tahun dengan pencapaian menjadi pemain reguler di J1 League.
Baca Juga: Dipuji Layak Main di Eropa, Kini Peluang Muhammad Ferarri Abroad Hampir Dipastikan Pupus