Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pratama Arhan diragukan bisa langsung trengginas di Suwon FC, klub barunya bermain di kasta lebih tinggi ketimbang Tokyo Verdy.
Pratama Arhan dikhawatirkan hanya menjadi alat marketing Suwon FC setibanya di klub top Liga Korea Selatan tersebut.
Arhan, saat ini bermain di Tokyo Verdy, dilaporkan akan bergabung Suwon FC pada bursa transfer awal musim mendatang.
Kepindahan itu terbilang mengejutkan, lantaran bek kiri timnas Indonesia tak memiliki statistik mengilap di Liga Jepang.
Pemain asal Blora itu juga bisa dikatakan menyalip Asnawi Mangkualam, seniornya yang lebih dulu berambisi menembus K-League 1.
Kepindahan Arhan menuju Suwon FC akan terjadi dengan bebas transfer, lantaran kontraknya di Verdy akan habis.
Pengumuman resmi dari Suwon FC kemungkinan akan dirilis setelah Verdy merampungkan kompetisi J2 League 2023.
"Suwon FC hampir merekrut Pratama Arhan, pemain berkewarganegaraan Indonesia," ujar salah satu sumber klub dikutip dari Chosun.
"Kesepakatan telah dicapai dengan Arhan, yang berstatus bebas transfer, dan detailnya menurut rencana akan segera diselesaikan."
Publik Tanah Air bakal senang dengan prospek karier sang idola di K-League 1, yang merupakan salah satu liga terbaik Asia.
Timnas Indonesia juga akan diuntungkan dengan ditempanya sang bek kiri di kompetisi yang dipenuhi bintang Asia.
Namun, pengamat sepak bola Asia Ben Griffis mengingatkan Arhan dikhawatirkan tak akan mendapatkan menit bermain di klub barunya.
Griffis mengingatkan Arhan praktis tak memperoleh menit bermain mencukupi di Jepang, sesuatu yang seharusnya membuat klub Korea tak berminat.
"Suwon FC adalah langkah naik dari Verdy," tulis Griffis di X.
What if Arhan is just a marketing tool for his whole lifeSuwon FC is a step up from Verdy. I know he’s got the potential but he’s basically not played club football since moving to Verdy which will 100% hurt a young player’s developmentI’m cautiously optimistic https://t.co/eDsPEAdbHb
— Ben Griffis (@BeGriffis) September 26, 2023
"Saya tahu dia memiliki potensi tapi dia pada dasarnya tidak bermain sepak bola level klub sejak pindah ke Verdy."
"Yang mana (minim menit main) 100 persen menghancurkan perkembangan pemain muda."
Arhan cuma bermain 45 menit sepanjang musim pertamanya bareng Verdy, lalu tak bertambah signifikan pada musim kedua.
Musim 2023 ini, pemain jebolan PSIS itu cuma bermain dalam dua laga di Piala Emperor, serta sekali penampakan cameo di J2 League.
Dengan CV seminimalis itu, Griffis mencurigai perekrutan Arhan hanya didasari aspek marketing.
"Bagaimana jika Arhan hanya (akan menjadi) alat pemasaran seumur hidupnya," tulis Griffis.
"Saya optimis dengan kehati-hatian," terangnya.
Kekhawatiran Griffis dapat dipahami, bisakah seorang yang jarang bermain di kasta dua Liga Jepang dapat bersaing di kasta satu Liga Korea?
Apabila Suwon FC bertahan di K-League 1 pada musim depan, Arhan mungkin akan menunggu lama untuk kesempatan main.
Apabila Suwon FC terdegradasi ke K-League 2, ia memiliki kemungkinan lebih besar menjadi pemain reguler, sebagaimana Asnawi Mangkualam selama tiga musim terakhir.
Baca Juga: Timnas U-24 Indonesia Sambut Hangat Ramadhan Sananta, Indra Sjafri Nyatakan Siap Tantang Uzbekistan