Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Anda tahu (masalahnya) semua orang sudah tahu hal ini (kekurangan striker)," ucap Doll dalam jumpa pers sesudah laga yang dihadiri BolaNas.com.
"Saya mengatakannya setiap minggu di konferensi pers," sesalnya.
Problem ini dapat dirunut hingga bursa transfer awal musim, saat manajemen gagal mendatangkan penyerang asing jempolan.
Satu-satunya striker asing yang datang adalah Marko Simic, sosok 35 tahun yang baru saja menganggur enam bulan dan kehilangan kekuatan terbaiknya.
Adapun satu slot pemain asing dibiarkan tak terisi, membuat Persija dalam posisi "disadvantage" ketimbang 17 klub lain.
Simic pun rupanya tak bisa diandalkan, ia hanya bermain penuh 90 menit sebanyak dua kali hingga pekan ini.
Sejak cedera saat melawan Persik, Simic tak pernah terlihat dalam skuad pertandingan.
Indikasi ketidakpercayaan kepada Simic terlihat saat Doll menyatakan ia meminta dua pemain pada bursa transfer mendatang.
Andai dua pemain tersebut berposisi striker dan berstatus pemain asing, maka Simic menjadi pemain paling masuk akal untuk dicoret.
"Kami akan bertemu presiden klub pekan ini, jadi kami mencoba untuk menemukan dua pemain," terang eks pelatih Borussia Dortmund.
"Anda harus melihat bahwa dia (pemain baru) sudah siap berlatih dan mereka adalah pemain yang bebas transfer atau bisa ditukar atau apa pun."
"Tentu hal ini tidak mudah karena ini bukan bursa transfer musim panas," keluhnya.
Jika saja manajemen Persija tak memenuhi tuntutan sang pelatih, The Jakmania sulit berharap tim kesayangannya menembus babak championship.
Baca Juga: Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Media Inggris Ungkap Keadilan di Negeri Indonesia Hanyalah Mimpi