Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Arkhan Kaka terancam menunggu lama untuk berkarier ke luar negeri, Egy dan Witan hijrah setelah menginjak usia 18 tahun.
Piala Dunia U-17 2023 menjadi panggung bagi Arkhan Kaka untuk unjuk "menjual diri" di hadapan tim scouting klub luar negeri.
Penyerang Persis Solo itu mencetak dua gol dalam tiga pertandingan timnas U-17 Indonesia, yakni ke gawang Ekuador dan Panama.
Jika sebelum Piala Dunia U-17 sang pemain sudah ditawar klub luar negeri, maka sesudah turnamen dipastikan klub peminat bertambah.
Sang ayah, Purwanto Suwondo, mengungkap terdapat klub luar negeri yang sudah mengontak putranya sebelum turnamen digelar.
Kini Indonesia dipastikan tersingkir, giliran Arkhan yang mengkonfirmasi bakal bermain di luar negeri.
"Pasti ada sih, Mas, harapan dan cita-cita saya untuk bermain di luar, dan mungkin nunggu rezeki dari Tuhan," ujar Arkhan kepada BolaSport.com.
"Ya pokoknya abroad sih, Mas, entah di mana nanti pasti saya ingin lebih berkembang lagi," jelasnya.
Masalahnya, umur Arkhan masih terlalu muda untuk bermain profesional di luar negeri.
Baca Juga: Singkirkan Witan dan Cadangkan Simic, Kata-kata Pertama Gustavo Almeida Setelah Gabung Persija
Merujuk para seniornya di timnas Indonesia, para pemain terbaik Garuda harus menunggu usia 18 tahun untuk hijrah ke Eropa.
Hal tersebut berkaitan dengan aturan tenaga kerja di Eropa, bahwa pemain dari non-Uni Eropa harus berusia minimal 18 tahun untuk "bekerja".
Sebagai contoh, Egy Maulana Vikri sudah mengguncang Eropa sejak turnamen Toulon 2017.
Namun kepindahannya ke benua biru baru terjadi sesudah ia berulang tahun ke-18 pada musim panas berikutnya, dengan bergabung Lechia Gdansk.
Situasi Arkhan mirip dengan Witan Sulaeman, pemain yang begitu bertalenta sampai-sampai bisa menembus level senior di usia remaja.
Witan sudah menjadi bagian timnas U-19 sejak usia 16 tahun, sehingga harus menunggu dua tahun untuk merantau ke Eropa.
Sembari menunggu umurnya cukup, Witan "dititipkan" ke PSIM Yogyakarta sebelum hijrah ke Radnik Surdulica (Serbia).
Baik Egy maupun Witan kini pulang ke Indonesia setelah hanya beberapa musim di Eropa.
Adapun Arkhan sudah memiliki klub, yaitu Persis Solo, yang bahkan telah memberi debut di Liga 1.
Jadi, Persis bertugas memberi pembekalan (menit main) mencukupi bagi Arkhan sebelum dirinya abroad.
Semakin banyak bekal yang dibawa Arkhan, semakin besar potensinya merekah di luar negeri, tidak seperti para seniornya.
Baca Juga: Cameo Welber Jardim dan Amar Brkic di Piala Dunia U-17, Apakah Mereka Punya Masa Depan di Indonesia?