Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Nadeo Argawinata kebobolan lima gol di markas Irak, Shin Tae-yong punya alasan logis memilih dia sebagai starter.
Timnas Indonesia tak memiliki kiper mumpuni, demikian simpulan warganet setelah Irak berpesta pora di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Singa Mesopotamia menggulung Garuda dengan skor 5-1 pada laga pertama putaran kedua Kualifikasi PD 2026, Kamis (16/11/2023).
Yang mencengangkan dari partai tersebut, Irak hanya melepaskan empat tembakan shot on target ke gawang Nadeo Argawinata.
Artinya, kiper Borneo FC itu tak melakukan save sama sekali, diperparah dengan gol bunuh diri Jordi Amat.
Perihal keriuhan netizen yang mempertanyakan pemilihan Nadeo, Nova Arianto memilih bungkam.
Asisten pelatih Shin Tae-yong itu menyatakan pemilihan kiper utama merupakan wewenang mutlak tim pelatih asal Korea Selatan.
"Mengenai ini pastinya sudah keputusan dari staf pelatih ya," ujar Nova kepada BolaSport.com.
"Pertimbangannya kenapa akhirnya Nadeo yang bermain, biarkan staf pelatih yang mengetahuinya," tandasnya.
Baca Juga: Singkirkan Witan dan Cadangkan Simic, Kata-kata Pertama Gustavo Almeida Setelah Gabung Persija
Karena Shin Tae-yong dan para asistennya main rahasia-rahasiaan, menjadi tugas BolaNas.com untuk menerangkan pada fans Garuda.
Skuad Garuda saat ini memiliki tiga kiper, yaitu Nadeo, Muhammad Riyandi (Persis Solo), dan Ernando Ari (Persebaya Surabaya).
Performa Nadeo sudah dikritik sejak Piala AFF 2022, yang sempat membuat Coach Shin tak memanggilnya untuk agenda bulan Maret dan Juni.
Pada saat bersamaan, tak ada kiper yang "step up" untuk mengambil alih tempatnya.
Syahrul Trisna mengalami penurunan performa di Persikabo 1973, terlihat dari beberapa blunder dan posisi klubnya di zona degradasi.
Muhammad Riyandi juga baru sembuh dari cedera panjang, dan baru kembali bermain pada September.
Jumlah sembilan kebobolan dalam tujuh pertandingan bareng Persis Solo tak cukup sebagai bekal bersaing di level internasional.
Ernando Ari menghadapi situasi pelik dalam kariernya, yakni menjadi andalan timnas junior tetapi mengorbankan performa di klub.
Kiper dengan postur terpendek di tim (177 cm) itu sempat tampil gemilang di Piala AFF U-23 2023, tetapi diikuti performa horor di Persebaya.
Dalam tiga pertandingan sesudah Piala AFF U-23 dan Kualifikasi Piala Asia U-23, ia bobol sembilan kali dalam tiga laga, dan Persebaya selalu kalah!
Menjelang laga kontra Iran, praktis Riyandi dan Ernando bermain di bawah level Nadeo.
Nama terakhir sudah kembali dipanggil sejak laga kontra Turkmenistan pada September berkat performa apik bareng Borneo FC.
Dalam 19 pertandingan, ia hanya kebobolan 16 kali dan menorehkan enam cleansheet, ditambah klubnya memuncaki klasemen.
Singkatnya, tak ada kiper yang bisa menyaingi Nadeo untuk saat ini.
Jika PSSI ingin mendapatkan upgrade di posisi ini, tampak opsi naturalisasi menjadi jalan yang harus diambil.
Baca Juga: Cameo Welber Jardim dan Amar Brkic di Piala Dunia U-17, Apakah Mereka Punya Masa Depan di Indonesia?