Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Shin Tae-yong tak lagi memiliki suara oposan pada musim depan akibat kepergian Thomas Doll dari sepak bola Indonesia.
Musim ini, Liga Inggris dan Liga 1 Indonesia sama-sama kehilangan pelatih berpengaruh asal Jerman.
Liga Inggris ditinggal Juergen Klopp, trainer yang menangani Liverpool dalam sembilan tahun terakhir.
Klopp pergi dengan keberhasilan mengembalikan Liverpool ke puncak kejayaannya.
Ia berhasil membawa The Reds menjuarai Liga Champions Eropa 2018/19 dan Premier League 2019/20, serta masing-masing dua kali runner-up untuk dua ajang tersebut.
Jika bukan karena Manchester City-nya Pep Guardiola, Klopp niscaya akan menambah trofi Liga Inggris lebih banyak.
Guardiola pun menyatakan akan merindukan musuh abadinya itu.
Walau keduanya bermusuhan di lapangan, mereka saling respek di luar lapangan.
"Saya akan sangat merindukan dia," ujar Guardiola pada Mei.
Baca Juga: Rampung Agenda Timnas Indonesia, Thom Haye dan Marselino Ferdinan Berstatus Bebas Transfer
"Juergen telah menjadi bagian sangat penting dari hidupku, dia membawaku ke level lebih tinggi sebagai manajer."
"Kami menghargai satu sama lain."
Sementara itu di Liga 1 Indonesia, pelatih Jerman lain yang juga dikenal karena gaya ceplas-ceplosnya hengkang.
Dia adalah Thomas Doll, nama besar yang selama dua musim terakhir menghiasi bench Persija Jakarta.
Doll memutuskan mundur walaupun masih menyisakan satu tahun kontrak dengan alasan keluarga.
Ia kemungkinan turut menyertakan problem manajemen Persija yang tak bisa memberinya skuad mumpuni saat bercerita pada keluarganya.
Di Indonesia, Doll terbukti berani menjadi oposisi bagi otoritas PSSI dan Shin Tae-yong.
"Saya sangat kecewa dengan pelatih timnas (Shin)," ujar Doll pada Februari 2023.
"Dia tidak hadir untuk melakukan komunikasi pukul 1 siang pada jam makan, di hari kerja, di mana tidak ada latihan saat itu."
"Kemudian saya melihat dia (Shin) menjadi bintang iklan di televisi."
"Dia tidak seperti seorang pelatih sepak bola ... menurut saya (dia) lebih cocok menjadi badut dibandingkan pelatih."
Kutipan kontroversial di atas hanya sedikit dari banyak quote yang ia lontarkan kepada PSSI dan Shin Tae-yong.
Bedanya dengan Guardiola-Klopp, Shin Tae-yong terlihat tak pernah menggubris perlawanan Doll.
Hingga Doll pulang ke Jerman, tak ada eulogi dari Coach Shin kepada pelatih yang mengiriminya banyak pemain ke timnas Indonesia.
Baca Juga: Erick Thohir Bertemu Shin Tae-yong Lagi, Tanda Tangan Kontraknya Kapan?