Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas Indonesia dan timnas Malaysia sama-sama tersingkir dari fase grup ASEAN Cup 2024 lantaran gagal menempati dua besar.
Dua negara serumpun anggota AFF hanya bisa menjadi penonton pada babak semifinal ASEAN Cup 2024.
Dua negara tersebut memiliki sepak bola yang besar, terbukti mereka pernah berduel di final Piala AFF 2010 dan SEA Games 2011.
Pada Piala AFF tahun ini, dua negara yang dimaksud, Indonesia dan Malaysia, tidak dalam kondisi terbaik.
Timnas Indonesia yang lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 memilih mengirim tim pelapis untuk turnamen regional.
Skuad yang dikirim ke Piala AFF beranggotakan pemain di bawah 22 tahun, dengan hanya dua pemain senior.
Alhasil, Garuda Muda gagal memenuhi ekspektasi tinggi di fase grup dan justru gagal menang dalam tiga laga terakhir.
Kemenangan 1-0 atas Myanmar diikuti imbang kontra Laos, lalu takluk berturut-turut dari Vietnam dan Filipina.
Indonesia pun hanya menempati peringkat tiga dengan empat poin, berjarak dua poin dari Filipina di peringkat dua.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Blunder Kiper Pelapis Maarten Paes, PSIS Makin Merana Kala Sanksi FIFA Melanda
"Mungkin bisa dibilang gagal," aku Shin Tae-yong.
"Karena kita tidak bisa lolos dari fase grup tapi kita bisa lihat ini bukan timnas senior."
"Jika bawa timnas senior saya pastikan juara," lanjutnya.
Pada saat bersamaan, timnas Malaysia juga hanya menjadi pecundang di grup sebelah.
Jika PSSI dengan keputusan sendiri mengirim tim pelapis, FAM tak bisa memanggil pemain terbaik lantaran pemain tak dilepas klub.
Itu adalah konsekuensi Piala AFF digelar di luar kalender FIFA, yang membuat klub tidak wajib melepas pemain.
Harimau Malaya selesai sebagai peringkat tiga Grup A, dengan hanya lima poin, atau berjarak dua poin dari Singapura.
"Menyedihkan untuk mengakhiri misi seperti ini," ujar caretaker Pau Marti asal Spanyol di Makanbola.com.
"Tim berhak mendapatkan lebih malam ini."
Baca Juga: Filipina Punya Kevin Mendoza di Persib, Kiper 'Pembunuh' Indonesia Mau Ikut Main di Liga 1
"Saya pikir dalam permainan tadi, kita tidak bisa melakukan usaha lebih untuk mendapatkan kemenangan," terangnya.
Malaysia selanjutnya akan menyambut kedatangan pelatih permanen baru, Peter Cklamovksi.
Jadi, apakah Indonesia dan Malaysia bisa bangkit bersama dari situasi nadir ini?
Baca Juga: Kasus Ferarri dan Sananta, Pemain Indonesia Terlalu Brutal hingga Berani Sikut Lawan padahal Ada VAR