Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Erick Thohir membenarkan laporan tersebut dalam pernyataannya hari ini.
"Dinamikanya cukup tinggi waktu itu," tutur Erick kepada wartawan.
"(Pertimbangan) sudah dirasakan sejak pertandingan, bahkan sebelum melawan China."
Opsi mengganti pelatih saat itu juga tidak diambil lantaran jarak pertandingan yang berdekatan.
"Cuma waktunya terlalu mepet saat itu (untuk mengganti pelatih), dan yang terbaik hari ini, karena kita masih punya waktu 2,5 bulan untuk persiapan (Maret)," terang Erick.
Setelah jeda internasional November diakhiri dengan kemenangan 2-0 atas Arab Saudi, PSSI memberi ujian baru pada Shin.
Ujian tersebut yaitu mengirimkan timnas U-22 ke ASEAN Cup 2024 yang seharusnya diikuti timnas senior.
Coach Shin gagal melewati ujian tersebut, setelah Indonesia tersingkir di fase grup.
Dengan skuad muda, Indonesia hanya sekali menang dalam empat pertandingan, serta takluk dari Vietnam dan Filipina.
Baca Juga: PSSI Merasa Timnas Sudah Berbeda, Ada Berbagai Alasan Masuk Akal Shin Tae-yong Perlu Diganti
Kegagalan itu membuat jalan PSSI makin lapang untuk menggeser Shin.
Andai Indonesia melaju ke final dan bablas menjadi juara, PSSI bakal sulit bergerak untuk mendatangkan pelatih baru.
Pertemuan Erick dengan pelatih anyar tersebut terjadi pada 25 Desember, tepat empat hari setelah kekalahan Indonesia dari Filipina.
"Tentu dinamika di timnas perlu jadi perhatian khusus oleh kami dalam evaluasi," terang Erick.
"Komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program untuk timnas," lanjutnya.
Jika sudah begini, semoga saja keputusan PSSI tidak malah meruntuhkan hasil kerja Shin Tae-yong selama lima tahun terakhir.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Pesan Shin Tae-yong usai Resmi Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia