Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Penyerang Tira Persikabo, Silvio Escobar, membagikan kisah bermain di Persija Jakarta saat baru saja menjuarai Liga 1.
Penyerang asal Paraguay, Silvio Escobar, tercatat pernah bermain di Persija Jakarta dalam masa yang singkat pada 2019.
Kedatangan Silvio Escobar di Persija Jakarta bisa dibilang mengejutkan dan dalam keadaan darurat.
Saat itu, Persija Jakarta yang baru saja menjuarai Liga 1 2018 tiba-tiba kehilangan striker utamanya, Marko Simic.
Marko Simic tersandung kasus pelecehan seksual saat Persija melawat ke Australia untuk menjalani laga Kualifikasi Liga Champions Asia.
Baca Juga: Makna The Jakmania di Mata Bomber Asing Milik Persija Jakarta
Persija Jakarta yang membutuhkan striker siap pakai untuk mengarungi Liga 1 dan Piala AFC pun "memanggil" Silvio Escobar.
Perjalanan Silvio Escobar bersama Persija Jakarta sendiri terbilang cukup singkat.
Bergabung pada Februari 2019, ia sudah meninggalkan salah satu klub terbesar di Indonesia tersebut pada Mei 2019.
Ia sampai saat ini masih mengenang masa singkatnya bersama klub ibukota tersebut.
Baca Juga: Stefano Cugurra Akui Jatuh Cinta Kepada Masakan Khas Indonesia Ini
"Persija memang luar biasa, seperti saya berbicara di mana saja," ucap Silvio dalam bincang Sport Talk bersama BolaSport.com (26/4/2020).
"Saat saya bersama Persija, 100 persen saya harus bertanggung jawab karena punya suporter paling besar di Indonesia," sambungnya.
Escobar, yang kini tengah menjalani puasa Ramadan setelah mualaf pada 2015, mengaku ia sendiri kesulitan beradaptasi di Persija.
"Mungkin untuk adaptasi ya susah di Persija, soalnya untuk pemain harus kuat mental kalau di sana sendiri kan tidak bisa," ujarnya.
Ia lantas membandingkan dirinya dengan Marko Simic, striker yang ia gantikan di Persija, walaupun sebentar.
"Saya sama Simic kan beda tipikal permainan ya, kalau saya bukan tipikal pemain yang bisa cetak gol sampai 20 atau 30 per musim," akunya.
"Saya berbeda tipikal daripada Simic, kalau dia mainnya lebih di kotak penalti. Tentu saja mobilitasnya berbeda," tambahnya.
Pelajaran setelah bermain dengan ekspektasi tinggi di Persija membuat mentalnya lebih kuat.
"Pembelajaran saya juga cukup bagus di sana, soalnya mental saya waktu saya keluar dari Persija mental saya bertambah," ujarnya.
"Soalnya cukup berpengalaman selama di sana karena mendapatkan cukup tekanan dari suporter," pungkasnya.
Baca Juga: Indra Sjafri Sebut Luis Milla Paham Kultur Sepak Bola di Indonesia
Editor | : | Mukhammad Najmul Ula |