Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sandi Sute Kisahkan Perjuangan Angkat Persija dari Zona Degradasi

Mukhammad Najmul Ula - Sabtu, 9 Mei 2020 | 19:22 WIB
Gelandang Bertahan Persija Jakarta, Sandi Sute, ikut serta dalam latihan jelang melawan Borneo FC di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta (29/2/2020)
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPOT.COM
Gelandang Bertahan Persija Jakarta, Sandi Sute, ikut serta dalam latihan jelang melawan Borneo FC di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta (29/2/2020)

BOLANAS.COM - Sandi Sute mengungkapkan momen terberatnya di Persija Jakarta ialah saat berjuang menghindari zona degradasi pada Liga 1 2020.

Gelandang bertahan asal Palu, Sandi Darma Sute, telah memasuki musim keempat bersama Persija Jakarta.

Bersama Persija Jakarta, Sandi Sute bisa dibilang membangun reputasi sebagai salah satu gelandang terbaik Indonesia saat ini.

Pada musim debutnya, yaitu Liga 1 2017, Sandi Sute membawa Persija bertengger di posisi ke-4.

Baca Juga: Media Vietnam Sebut Indonesia Bakal Memecat Shin Tae-Yong Usai Piala AFF 2020?

Semusim berselang, Sandi Sute dan kawan-kawan tampil lebih beringas dengan mencaplok trofi Liga 1 2018.

Sayangnya, status sebagai juara bertahan malah membuat Persija Jakarta memburuk pada musim berikutnya.

Kombinasi antara pergantian pelatih dan transfer yang kurang cermat membuat Persija Jakarta lebih banyak menghabiskan Liga 1 2019 di papan bawah.

Baca Juga: Pernah Dipantau Luis Milla, Sandy Walsh Ungkap Momen Pertama Kali Disorot Media Indonesia

Sandi Sute pun mengakui, Liga 1 2019 adalah musim terberatnya selama membela Macan Kemayoran.

Hal tersebut disampaikan Sandi Sute dalam event Sport Talk bersama BolaSport.com, Jumat (9/5/2020).

"Tahun kemarin (musim terberat), karena kita berusaha dari zona degradasi," ujar Sandi Sute.

Memang, pada Liga 1 2019, Persija Jakarta sempat terjerembab di zona merah.

Persija tercatat terjun ke posisi juru kunci pada pekan ketiga, lantas sempat berada di posisi ke-16 pada pekan ke-12 dan 13.

Saking buruknya, Persija bahkan tiga kali mengganti pelatih, yaitu Ivan Kolev, Julio Banuelos, dan Edson Tavares.

Sandi Sute menuturkan, ia bangga terhadap rekan-rekannya yang berjuang keras mengangkat Persija dari keterpurukan.

"Walaupun kita terpuruk, kita tetap konsentrasi, tetap semangat, dengan satu tujuan, membawa Persija keluar dari zona degradasi," kenangnya.

Pada akhirnya, Persija berhasil mengakhiri musim di peringkat ke-10 dengan koleksi 44 poin.

Baca Juga: Susul Liga Korea, Persib Bandung Sudah Tentukan Kapan Berlatih Kembali

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.