Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tak Khawatir Terkendala Bahasa Selama di Luar Negeri, Yanto Basna: Pura-Pura Gila Saja

Mukhammad Najmul Ula - Minggu, 10 Mei 2020 | 16:03 WIB
Bek asal Indonesia, Yanto Basna saat membela Sukhothai FC kontra Nakhon FC pada laga pamungkas Liga Thailand 1 2019 di Stadion 8th Anniversary, 26 Oktober 2019.
FACEBOOK.COM/STFC2009
Bek asal Indonesia, Yanto Basna saat membela Sukhothai FC kontra Nakhon FC pada laga pamungkas Liga Thailand 1 2019 di Stadion 8th Anniversary, 26 Oktober 2019.

BOLANAS.COM - Bek Indonesia yang merumput di Thaiand, Yanto Basna, membagikan kiat menaklukkan kendala bahasa selama bermain di luar negeri.

Bek PT Prachuap, Rudolof Yanto Basna, membagikan pengalamannya mengatasi kendala bahasa selama merumput di Thailand.

Berbeda dengan banyak pemain muda Indonesia yang memilih berada di zona nyaman dengan bermain di dalam negeri, Yanto Basna memilih jalan berbeda.

Sejak musim 2018, dalam usia 23 tahun, Yanto Basna memilih merantau ke Liga Thailand.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Akan Hengkang, Todd Ferre: Persipura Adalah Keluarga

Setelah memperkuat Khon Kaen dan Sukhothai, Yanto Basna kini membela PT Prachuap FC.

Dengan demikian, ia sudah hampir tiga musim berada di negeri Gajah Putih tersebut.

Perlu diketahui, Yanto Basna belum fasih berbahasa Inggris saat pertama kali menginjakkan kaki di Thailand.

Baca Juga: Gatal Merumput, Aleksandar Rakic Ingin Liga 1 Susul Bundesliga dan K League

Lebih parah lagi, Yanto Basna bahkan sama sekali tidak memahami Bahasa Thailand.

Kendala tersebut barangkali yang menjadikan para pemain Indonesia lainnya tak mau pindah ke luar negeri.

Namun, Yanto Basna menekankan bahwa problem bahasa seharusnya tak bisa menjadi penghalang.

"Bahasa Inggris kalau menurut saya penting, tetapi yang paling penting adalah mental," ucap Yanto Basna, seperti dikutip Bolanas.com dari Kompas.com.

"Maksudnya, berada di mana pun kita berada, bahasa apa pun kita bisa belajar dan beradaptasi," tambahnya.

"Yang paling penting bagaimana kita mau berjuang dan berkomitmen," tandasnya.

Yanto Basna lantas menceritakan pengalamannya tak mengerti instruksi pelatih akibat problem bahasa.

"Jadi saya pertama kali datang ke sini, pelatih marah-marah masalah posisi, saya tidak tahu, iya-iya saja," kenangnya.

Lambat laun, Yanto Basna mencoba memahami menggunakan feeling, dan terus mempelajari bahasa baru.

Yanto Basna berkelakar, mencoba hidup di negara baru tanpa memahami bahasa lokal ibarat berpura-pura menjadi orang gila.

"Makanya, kalau saya pribadi mau bahasa Inggris (jangan) setengah-setengah, kalau bisa sampai ke Arab ya mau tidak mau harus belajar bahasa arab," ucapnya.

"Jadi pura-pura gila saja dulu," pungkasnya.

Baca Juga: Gatal Merumput, Aleksandar Rakic Ingin Liga 1 Susul Bundesliga dan K League

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.