Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Setuju Robert Alberts soal Liga 1 Digelar September, Kiper Persib: Agar Bisa Susun Program Latihan
"Kalau bisa dibalik kembali, saat kita bermain, Om Firman dan Om Hamka ini kalahnya di mental," ujar Firman.
"Karena pada saat mendapat tawaran dari tim luar (negeri), kita terlalu cinta sama Indonesia, jadi inginnya selalu di Indonesia," lanjutnya.
Firman lantas menyerukan pada murid-muridnya agar memperhatikan aspek pendidikan agar mampu melihat jendela dunia.
"Kita, saking mau main di luar itu takut, karena tidak bisa berbahasa (asing),dan lain lain," ujar Firman.
"Akhirnya tawaran dari Malaysia saya tolak, Hamka juga waktu ditawari di Uruguay oleh (eks pelatih timnas Indonesia Ivan) Kolev, ditolak," urai Firman.
Firman juga mencontohkan eks kiper timnas Indonesia Markus Horison, yang sempat menolak tawaran bernilai besar dari Oman.
"Ibaratnya kalau Markus kalau sudah pensiun sekarang, dia panen, satu musim di Oman, dia enam musim di Indonesia tanpa bermain bisa bertahan hidup," tandas Firman.
Memang, jumlah pemain Indonesia yang berani merumput di luar negeri sangat sedikit.
Saat ini saja, hanya terdapat tiga nama yang berani keluar dari "zona nyaman", yaitu Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk), Witan Sulaeman (FK Rudnik Surdulica), dan Yanto Basna (PT Prachuap).
Baca Juga: Dikira Pemain Asing, Elie Aiboy Ungkap Kisah Direkrut Selangor FA Bareng Bambang Pamungkas
Editor | : | Mukhammad Najmul Ula |