Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Oleh karena itu, Irfan sejak awal tak pernah merasa menjadi orang Belanda.
"Saya tidak pernah menjadi orang Belanda, saya selalu merasa sebagai orang luar," ujarnya.
Saat dirinya berusia 18 tahun dan diminta menentukan kewarganegaraan, Irfan langsung memilih Indonesia.
Perlakuan rasis tersebut masih membekas di benak Irfan hingga kini.
Irfan menuturkan, ia tak ingin membawa anaknya, Kenji Zizou, kembali ke Belanda agar tak mengalami perlakuan sama seperti dirinya.
"Nanti kalau saya tua saya mau tinggal di sini (Indonesia) juga, saya nggak mau pulang (ke Belanda)," tegas Irfan.
"Saya nggak mau juga nanti Kenji balik ke Belanda, ada orang-orang yang kayak gitu, kayak saya masih kecil, ada di-bully, kata-kata jelek, ah," pungkas Irfan.
Irfan tampak sudah menemukan kehidupan permanen di Indonesia.
Ia tercatat pernah memperkuat tiga klub di Indonesia, yaitu Persema Malang (2010-2012), Bali United (2017-2019), dan PSS (2020-sekarang).
Baca Juga: Akan Berlatih Tanpa Kontak Fisik, Robert Alberts Ingin Persib Segera Beruji Tanding
Editor | : | Nungki Nugroho |