Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengungkit pengalamannya di Malaysia soal kompetisi usia dini dan mengkhawatirkan prestasi timnas Indonesia.
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menyayangkan ketiadaan kompetisi usia muda di Indonesia.
Robert Alberts, yang menangani Persib Bandung sejak 2019, mengungkit pengalamannya saat melatih tim nasional Malaysia U-16.
"Tidak ada kompetisi usia muda yang reguler (di Indonesia)," ujar Robert Alberts dikutip dari Tribun Jabar (17/6/2020).
Baca Juga: Andritany Ceritakan Pengalaman Menarik Saat Dimarahi oleh Sang Idola
"Ketika saya melatih Malaysia U-16 di kejuaraan dunia, kami bermain melawan tim (junior) seperti PSV Eindhoven, Chelsea, dan yang lain," lanjutnya.
"Ketika saya membandingkan dengan tim saya, misal dengan Chelsea, mereka ada banyak pengalaman bermain di laga yang kompetitif," tambahnya lagi.
PSSI memang telah menggulirkan kompetisi Elite Pro Academy untuk menggerakkan sepak bola usia muda sejak 2018.
Hanya saja, klub-klub peserta tak mendapat cukup jam terbang lantaran sistem kompetisi yang tak memakai double round-robin seperti di level senior.
Baca Juga: Iwan Bule Konfirmasi PSSI Sedang Buru Pemain Keturunan demi Piala Dunia U-20 2021?
Menurut Robert Alberts, standar di sepak bola Eropa sudah jauh melebihi apa yang sekarang ada di Indonesia.
"Karena seperti yang saya katakan sebelumnya, ketika di Ajax, saya mulai bermain di level kompetitif sejak usia 12 tahun, setiap pemain setidaknya bermain dalam 30-40 laga kompetitif (per tahun) sejak usia 12-14," jelasnya.
"Sedangkan untuk pemain di Indonesia dan Asia Tenggara, kami tidak punya sistem seperti itu," keluh Robert.
Pada akhirnya, ketiadaan kompetisi reguler di usia muda akan mempengaruhi tim nasional Indonesia.
Robert Alberts mengkhawatirkan timnas Indonesia akan terus tertinggal jika tak membenahi aspek tersebut.
"Selama belum bisa membangun aka demi yang bagus yang bisa membuat para pemain masuk ke tim terbaik di Indonesia, dan selama belum mempunyai pelatih bagus untuk pemain muda, dan selama belum mempunyai fasilitas, dan selama belum bisa membuat kompetisi reguler bagi pemain muda setidaknya delapan bulan setahun," ujar Robert.
"Kami (Persib dan Indonesia) akan terus (tertinggal) berada di belakang klub-klub besar di dunia. Pada akhirnya, itu berpengaruh (buruk) kepada tim nasional," pungkasnya.
Baca Juga: Aset Tak Ternilai, Kakak Beradik Gian Zola dan Beckham Putra Diminta Terus Bersaing di Persib
Editor | : | Mukhammad Najmul Ula |
Sumber | : | Tribun Jabar |