Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Metode rapid test dinilai memiliki akurasi minim untuk mengetahui infeksi Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Indonesia, Doni Monardo, serta dokter tim nasional Indonesia, Syarif Alwi, lebih menyarankan penggunaan swab test.
Memang, metode swab test berbiaya lebih mahal, yaitu Rp1,5 juta hingga Rp2 juta untuk satu orang.
Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani, menjelaskan mengapa PSSI harus menghindari rapid test.
"Kalau untuk rapid test, hanya untuk mengetahui antibodi pada seseorang, artinya pembentukan antibodi perlu waktu," ujar Rafi, dikutip dari Kompas.com (29/6/2020).
"Artinya dari awal terpapar dia butuh 7 sampai 10 hari untuk pembentukan antibodi, atau si antibodi ini memang reaktif, tetapi padahal atletnya atau orang tersebut sudah sehat, artinya virusnya sudah tidak ada," jelasnya.
Oleh karena itu, Rafi menginginkan agar PSSI mengganti metode tes dengan swab test.
"Jadi, usulan saya swab PCR test memang yang lebih baik, ke sananya kami ikuti protokol kesehatan yang baik," pungkasnya.
Baca Juga: Dirut PT LIB Bocorkan Kemungkinan Liga 2 Akan Digelar di Luar Pulau Jawa
Editor | : | Mukhammad Najmul Ula |
Sumber | : | Kompas.com |