Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dirut PT LIB Jelaskan Alasan Gelar Liga 1 2020 Hanya di Pulau Jawa

Mukhammad Najmul Ula - Selasa, 30 Juni 2020 | 09:50 WIB
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita
PSSI
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita

Santer disebutkan bahwa dengan dipusatkan di pulau Jawa, klub-klub bisa melakukan penghematan biaya operasional.

Namun, Akhmad Hadian Lukita menuturkan klub-klub Liga 1 2020 bisa kerepotan dengan prosedur menaiki pesawat terbang pada masa seperti saat ini.

"Penerbangan akan membuat persiapan tim menjadi lebih banyak," ujarnya.

"Misalnya saja, saat pandemi ini penumpang harus tiba di bandara empat jam sebelum terbang. Mereka juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat," jelasnya.

Penampakan Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, melalui foto via drone.
Tribun Jogja/ Hasan Sakri Ghozali
Penampakan Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, melalui foto via drone.

"Nanti tiba di bandara tujuan, mereka harus diperiksa lagi. Pemeriksaan berlanjut ketika sampai di tempat menginap, kemudian di tempat latihan. Jadi, terlalu rumit," tandasnya.

Meski sudah memastikan akan menggelar Liga 1 2020 di pulau Jawa, Akhmad Hadian Lukita belum bisa menjawab di kota apa para klub-klub akan berkandang.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sendiri telah mengajukan opsi Yogyakarta sebagai kandang bagi klub-klub luar Jawa.

"Itu akan masuk dalam perbincangan lagi dengan klub, ada kemungkinan bergeser dari Yougyakarta karena permintaan klub," pungkasnya.

Baca Juga: Siap-Siap, Seluruh Pemain Persib Bandung Wajib Lolos Swab Test Sebelum Latihan Perdana

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Mukhammad Najmul Ula
Sumber : Antara
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.