Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persebaya Beberkan Alasan Tak Setuju Liga 1 2020 Digelar Kembali

Nungki Nugroho - Rabu, 1 Juli 2020 | 16:00 WIB
Logo Persebaya.
NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM
Logo Persebaya.

Surabaya yang menjadi markas Persebaya juga masuk dalam zona merah pandemi Covid-19.

Surabaya bahkan menjadi wilayah dengan pertambahan pasien dan kematian cukup tinggi di Indonesia.

Untuk itu, Azrul menilai kurang bijaksana jika kompetisi berlanjut sementara seluruh elemen sedang berupaya memerangi Covid-19.

"Saat ini, energi pemerintah dan seluruh elemen bangsa fokus pada melawan pandemi Covid-19. Belum ada tanda-tanda pandemi ini kapan akan berakhir,"

"Terlebih, situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia,"

Baca Juga: Senasib dengan Indonesia, Pelatih Timnas Thailand Masih Tertahan di Negara Asal

"Begitu pula di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik). Dalam situasi ini sangat berisiko ada aktivitas sepak bola di semua tingkatan," kata Azrul Ananda.

Secara lebih utuh, manajemen Persebaya menjelaskan lima alasan utama kompetisi Liga 1 2020 belum bisa dilanjutkan.

Lima poin tersebut mengenai kesehatan dan kesehatan, sosial ekonomi masyarakat, impact kompetisi jangka panjang, impact terhadap timnas, serta finansial Liga dan klub-klub.

Meski begitu, Persebaya tetap menghormati keputusan PSSI berkaitan dengan kelanjutan Liga 1 2020.

"Kami meminta kepada seluruh stakeholder sepak bola Indonesia untuk benar-benar mempertimbangkan segala keputusan yang dibuat," tutup Azrul Ananda.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Kompas.com,Persebaya.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.