Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dirut PT LIB: Liga 1 Jadi Pembuktian ke Dunia Sebelum Indonesia Gelar Piala Dunia U-20 2021

Nungki Nugroho - Rabu, 26 Agustus 2020 | 23:17 WIB
Logo yang digunakan PSSI dalam bidding Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia
DOK.PSSI
Logo yang digunakan PSSI dalam bidding Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia

Mulai penentuan sistem atau format kompetisi, peserta Liga 1 dan Liga 2, sampai dengan aspek koordinasi pengamanan dan kerawanan yang perlu diantisipasi serta perizinan.

"Salah satu yang menjadi perhatian serius ada pada protokoler kesehatan selama kompetisi. Kami informasikan secara detail soal yang satu ini,"

"Mulai dari protokoler kesehatan yang harus dipatuhi pemain, pelatih, sampai dengan personal lain yang terlibat dalam satu penyelenggaraan pertandingan. Kami juga menginformasikan bahwa semua pertandingan digelar tanpa penonton," ucap Sudjarno dikutip Bolanas dari laman resmi Liga Indonesia.

Baca Juga: Pelatih Madura United Putuskan Nasib Wonderkid Brasil dalam Dua Pekan

Sementara itu, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, menyatakan bahwa digelarnya kembali Liga 1 akan memiliki banyak manfaat untuk Indonesia.

Salah satunya bisa menjadi pembuktian kepada FIFA sebelum Indonesia menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2021.

"Bukan hanya memberikan keuntungan untuk kompetisi internal, namun juga manfaat dalam skala yang lebih luas,"

"Ini juga bisa menjadi pembuktian Indonesia ke dunia internasional sebelum digulirkannya Piala Dunia U-20 2021," kata Akhmad Hadian.

Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita
Mochamad Hary Prasetya / BolaSport
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita

Kabaintelkan Polri, Rycko Amelza Dahniel, pun menyambut positif dengan dilanjutkannya Liga 1 2020.

Editor : Nungki Nugroho
Sumber : liga-indonesia.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.