Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Susul Marc Klok, Pelatih Persebaya Dukung Makan Konate Jadi WNI

Mukhammad Najmul Ula - Sabtu, 10 Oktober 2020 | 10:35 WIB
Makan Konate terlihat mengikuti sesi latihan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Delta, Sabtu (31/8/2020).
Persebaya
Makan Konate terlihat mengikuti sesi latihan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Delta, Sabtu (31/8/2020).

Pelatih Persebaya Aji Santoso turut berharap kapten Bajul Ijo itu melakoni proses naturalisasi.

"Menurut saya sudah sangat layak, Konate sudah lama di Indonesia sudah bertahun-tahun," ucap Aji kepada Kompas.com (10/10/2020).

Makan Konate pertama kali tiba di Indonesia pada 2012 dengan memperkuat PSPS Pekanbaru.

Sejak saat itu, pemain asal Mali itu telah memperkuat sejumlah tim besar di Indonesia, meliputi Persib Bandung, Sriwijaya FC, hingga Arema FC.

Makan Konate saat memperkuat Arema FC dalam laga melawan Sriwijaya FC pada 21 Juli 2018
nungkinugroho
Makan Konate saat memperkuat Arema FC dalam laga melawan Sriwijaya FC pada 21 Juli 2018

Satu yang membuat Aji Santoso mendukung Makan Konate untuk menjalani naturalisasi ialah faktor usia yang sedang berada di fase prima pesepak bola.

Dalam usia 28 tahun, Makan Konate dinilai memiliki banyak waktu untuk dipersembahkan kepada timnas Indonesia.

"Usianya juga masih usia produktif," tegas Aji.

"Kualitasnya juga akan membantu timnas (Indonesia)," pungkasnya.

Makan Konate sendiri mengaku masih perlu mendiskusikan peluang menjadi WNI dengan sang agen.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Persib Bandung di Tengah Penundaan Liga 1 2020

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Mukhammad Najmul Ula
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.