Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saat itu ia menemui Ratu Tisha dan Simon McMenemy yang menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia.
"Saya putuskan datang sendiri saat saya libur seminggu di Jakarta. Ya saya bertemu Simon juga Ratu Tisha. Saya bawa semua dokumen official kakek nenek saya yang mereka butuhkan. Setelah itu kami diskusi selama 1 jam. Mereka juga ingin saya dinaturalisasi (Simon dan Ratu)."
"Saya percaya diri kami bisa selesaikan prosesnya dan sepakat bagaimana melaksanakan prosesnya. Proses naturalisasi saya dimulai dari transfer antar federasi. Artinya saya masih di bawah federasi sepak bola Belanda. Dan memindahkan federasi saya ke PSSI," kata Sandy.
Baca Juga: Liga Malaysia Resmi Ditunda, Peluang Emas bagi Pemain Indonesia?
Proses transfer antar-federasi sepak bola negara ini yang kemungkinan tidak dilakukan untuk Ezra Walian, sehingga ia tidak bisa membela timnas Indonesia menurut Sandy Walsh.
"Sepertinya mereka tidak melakukan itu ke Ezra Walian. Dan akhirnya dia tidak bisa bermain di kompetisi bersama timnas. Untuk itu tahap pertama untuk proses naturalisasi saya adalah mengganti federasi, lalu kewarganegaraan."
"Dengan dokumen itu, pengurusan naturalisasi akan lebih mudah. Tidak bisa urus kewarganegaraan jika urusan di federasi belum selesai," ujar pemain berusia 25 tahun tersebut.
Setelah selesai bertemu dengan PSSI dan Simon, Sandy mengaku kembali ke Eropa.
Ia menyimpan beberapa kontak Indonesia dan mulai mencari informasi di FIFA. Ia kemudian menghubungi lagi Ratu Tisha dan PSSI.
"Saya menghubungi FIFA dan mereka memberi saya pesan 'Jika orang tuamu lahir di negara tsb, maka kamu bisa mengganti federasimu.' Saya langsung kirim pesan itu ke Ratu Tisha dan Simon. Namun saat itu Kualifikasi Piala Dunia sudah mulai, maka saya harus menunggu. Sejak itu saya tak dengar kabar apapun," ujar Sandy Walsh.
Saat ini, Sandy tak mengetahui pasti sampai tahap mana proses naturalisasinya berjalan.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : |