Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Namun karena mahalnya biaya, manajemen mengirimkan 3 pemain tersebut untuk belajar di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur."
"Semua dari ujung rambut sampai ujung kaki ditanggung oleh Frenz United dengan biasiswa RM100,000 setahun," tutur Shaipul.
Baca Juga: Pesaing Timnas Indonesia di Piala AFF Kembali Gunakan Jasa Pelatih Jepang
Bagus, Bagas, dan Hamsa berangkat sekolah jam 6 pagi dari asrama Frenz United yang mempunyai jarak hampir 50 km dengan masa perjalanan sekitar 1 jam.
Akan tetapi setelah setahun, Frenz United terpaksa ditutup karena masalah keuangan.
Shaipul awalnya berniat mempertahankan Bagas, Bagus, dan Hamsa di Kuala Lumpur, namun karena kondisi tersebut mereka dipulangkan ke Indonesia.
"Saya katakan kepada mereka, kalian memiliki peluang bagus ketika kembali ke Indonesia."
"Kalian adalah pemain berkualitas yang tidak dimiliki pemain lain. Kamu bisa pergi lebih jauh dari ini," pungkasnya.
Benar saja, kini Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa tak lama kemudian berhasil menginjakkan kaki di tanah Eropa lewat program Garuda Select.
Bahkan kini Bagus Kahfi meneruskan karier di Eropa bersama FC Utrecht.
Dikarenakan usianya belum genap 18 tahun, Bagus Kahfi akan bergabung dengan tim U-18 FC Utrecht terlebih dahulu.
Jika performanya memuaskan, tidak menutup kemungkinan Bagus Kahfi dipromosikan ke tim Jong Utrecht atau tim utama FC Utrecht.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | vocketfc.com |