Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menurut Marco, hal itu keluar dari mulutnya secara spontan karena banyaknya tekanan terhadap klub.
"Saya juga manusia. Apalagi mendapatkan teror kanan kiri, saya pasti bereaksi," tutur Marco.
"Kondisi saya sedang kurang tidur selama dua hari dua malam."
"Bukan alasan memang, tetapi karena semua bergabung menjadi satu dan terjadi seperti itu," imbuhnya.
Marco juga mengisyaratkan tetap teguh tak ingin memecat Dejan Antonic dari kursi pelatih PSS.
"Saya mengganti pelatih bukan karena desakan, tetapi yakin dengan semua instrumen yang digunakan, apakah memang saatnya mengganti atau belum," ungkap Marco.
"Mereka (pemain) tidak ada masalah dari sisi teknis maupun non-teknis. Mereka justru nyaman dan berharap Dejan tidak diganti."
"Mereka meminta maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik kepada manajemen maupun suporter," pungkasnya.
Baca Juga: Coret 2 Pemain Indisipliner, Shin Tae-yong Singgung Nasionalisme Pemain Timnas Indonesia
Editor | : | Unggul Tan Ngasorake |
Sumber | : | Jogja.tribunnews.com |