Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Dugaan match fixing atau pengaturan skor di Liga 1 2021 kembali mencuat setelah adanya pengakuan dari seorang wasit.
Sepak bola Indonesia kembali diterpa isu pengaturan skor.
Baru-baru ini manajemen Perserang Serang juga memecat lima pemain dan pelatinya karena terlibat pengaturan skor di Liga 2 2021.
Kasus itu pun sudah dilaporkan manajemen Perserang Serang ke Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Komdis PSSI pun sudah menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang terlibat.
Baca Juga: Terganjal Izin Klub, Timnas Indonesia Terancam Tanpa Pemain Luar Negeri di Piala AFF 2020
Kondisi sepak bola Indonesia belakangan ini rupanya juga menjadi sorotan jurnalis senior Tanah Air, Najwa Shihab.
Najwa Shihab pun mengundang sejumlah narasumber untuk tampil di acara Mata Najwa, Rabu (3/11/2021).
Menariknya, salah satu narasumber adalah oknum wasit yang mengaku terlibat dalam pengaturan skor.
Saat berbincang dengan Najwa Shihab oknum wasit itu menggunakan nama samaran Mr Y.
Mr Y mengaku mendapat instruksi khusus untuk memimpin laga yang hasilnya akan diatur.
Ada kode-kode khusus yang dilakukan di atas lapangan saat pertandingan berlangsung.
"Kalau instruksi itu sudah didapat jauh sebelum pertandingan."
Baca Juga: Pengakuan Mantan Gelandang Perserang, Dirayu Uang 150 Juta untuk Terlbat Pengaturan Skor di Liga 2
"Untuk teknis saat di lapangan kita biasanya menggunakan kode," tutur Mr Y.
Mr Y juga mengungkapkan bahwa tidak hanya satu wasit yang terlibat dalam sindikat ini.
"Jelas tidak mungkin jika hanya ada satu orang yang terlibat," ujarnya.
Lebih mengejutkan lagi, Mr Y mengatakan bahwa praktek ini juga terjadi di Liga 1 2021/2022.
Mr Y mengaku sudah dua kali melakukan praktek ini di Liga 1 2021/2022.
"Musim ini saya dua kali main di Liga 1," ungkap Mr Y.
Setelah melakukan aksi tersebut, Mr Y mengaku mendapat imbalan uang hingga ratusan juta rupiah.
Wawancara eksklusif dengan Perangkat Wasit Liga 1, Mr. Y #MataNajwa #MataNajwaPSSIBisaApaJilid6 pic.twitter.com/NxlJYXJKJU
— TRANS7 (@TRANS7) November 3, 2021
"Untuk bayaran, saya tidak bisa menjelaskan secara rinci, yang jelas harganya sekitar puluhan hingga ratusan juta."
"Semakin tinggi tensi pertandingan, akan semakin mahal," kata Mr Y.
Sementara itu, PSSI sendiri melalui Komite Wasit Indonesia berjanji akan mengusut tuntas hal ini.
Ketua Komite Wasit Indonesia, Ahmad Riyadh, mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi.
"Kami akan melakukan evaluasi untuk perangkat pertandingan," ujar Ahmad Riyadh.
"Jika ditemukan ada kesalahan, PSSI tentu akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkatannya," pungkasnya.
Baca Juga: Saddil Ramdani Cari Klub Baru meski Diikat Sabah FC hingga 2022, Disingkirkan Ong Kim Swee?
Editor | : | Unggul Tan Ngasorake |