Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Eduardo Almeida mengkritisi para pemain Persija yang mengulur waktu dengan berpura-pura cedera.
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, mengeluhkan kebiasaan buruk pemain Indonesia yang dihadapinya di Liga 1.
Arema FC tertahan imbang oleh Persija Jakarta dengan skor 1-1 pada laga pekan ke-22 Liga 1 2021/22, Minggu (5/2/2022).
Persija Jakarta yang tampil tanpa beberapa pemain karena Covid-19 lebih dulu mencetak gol lewat aksi Marko Simic pada babak pertama.
Pada babak kedua, giliran Arema FC yang menguasai laga tetapi cuma bisa melesakkan satu gol lewat salto Carlos Fortes.
Menjelang berakhirnya laga, pertandingan berjalan tak menarik lantaran percobaan mengulur waktu oleh pemain Persija.
Sejumlah pemain seperti Riko Simanjuntak sengaja berlama-lama berdiam di tanah sesudah mengalami benturan.
Saat tambahan waktu, Riko bahkan tak bangun biarpun tak ada yang menyentuhnya, winger mungil itu berdalih kram sesudah membuang bola.
Baca Juga: Carlos Fortes 'Jatuh Cinta' pada Persija, Dua Kiper Berbeda Terperangah Dibobol Dua Gol Kelas Dunia
Aksi Riko dengan tiduran itu hampir berujung blunder, mengingat Carlos Fortes memanfaatkan kondisi itu untuk mencuri posisi onside.
Sayang, Arema FC tak bisa membobol barikade pertahanan Persija yang diperkuat "ilmu hitam" mengulur waktu tersebut.
Bagi publik sepak bola Tanah Air, pemandangan tersebut lazim ditemui di kompetisi Indonesia.
Sesudah laga, Eduardo Almeida mengaku harus menahan murka di lapangan melihat kebiasaan pemain Persija di atas.
"Saya marah karena lawan tidak bermain sepak bola dengan bagus," tegus Almeida (5/2/2022).
"Mereka banyak jatuh dan banyak membuang-buang waktu, ini sangat tidak baik untuk sebuah pertandingan sepak bola," sambungnya.
Almeida yang berasal dari Portugal itu bahkan melabeli aksi mengulur waktu sebagai "tidak fair".
Dengan gaya main negatif seperti itu, Arema FC tak bisa menggulirkan serangan secara kontinyu.
Baca Juga: Liga 1 Makin Dirongrong Covid-19, Sudah Tiga Tim Tak Lakukan Pergantian Akibat Krisis Pemain
"Saya ingin semua tim ayo bermain sepak bola, jika menang ya menang, jika kalah ya kalah, jika imbang ya imbang," ujarnya.
"Ayo bermain dengan fairplay bukan seperti lawan tadi yang mengulur-ulur waktu, khususnya pada menit akhir."
"Ini yang membuat saya marah," pungkasnya.
Singo Edan harus puas dengan satu poin dan terancam lengser dari puncak klasemen Liga 1.
Bhayangkara FC yang cuma berselisih dua poin baru akan bertanding malam ini melawan Persib Bandung (6/2/2022).
Baca Juga: Buang Tiga Peluang Emas, Saddil Ramdani Gagal Beri Pelajaran untuk Timnas Malaysia U-23
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Kompas.com |