Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Luqman Hakim dan Hadi Fayyadh menjadi motor serangan Malaysia di waktu normal, tetapi bertekuk lutut di hadapan Ernando Ari.
Tim nasional Malaysia U-23 barangkali menyesali regulasi laga perebutan medali perunggu SEA Games 2021 yang langsung dilanjutkan adu penalti.
Timnas Malaysia U-23 yang unggul tenaga ditahan Indonesia dengan skor 1-1 pada waktu normal, lantas kalah 3-4 pada babak adu penalti.
Pasukan Malaysia pun harus mengakui timnas Indonesia U-23 berhak membawa pulang medali perunggu SEA Games 2021.
Baca Juga: Ikrar Setia Bersama Persib, Nick Kuipers Buka-bukaan Sempat Digoda Klub Lain
Malaysia sejatinya difavoritkan mencaplok peringkat tiga SEA Games 2021, lantaran keunggulan jumlah pemain atas Indonesia.
Tim Garuda cuma mempunyai 14 pemain akibat badai cedera dan rentetan skorsing, dan mendaftarkan kiper Adi Satryo sebagai pemain outfield.
Pada waktu normal 90 menit, Shin Tae-yong cuma memakai dua jatah pergantian pemain, lantaran cuma itu yang tersedia.
Sebaliknya, Malaysia bisa ngegas pada babak kedua setelah mengganti beberapa pemain.
Baca Juga: Tahu Risiko Dihujat Netizen, Marc Klok Akui Paksa Shin Tae-yong Agar Diizinkan Jadi Penendang Kelima
Dua pemain yang menjadi motor serangan Malaysia adalah Luqman Hakim (KV Kortrijk) dan Hadi Fayyadh (Azul Claro).
Luqman Hakim yang merumput di Liga Belgia rutin merepotkan Asnawi Mangkualam dengan kecepatannya di sayap kanan.
Hadi Fayyadh yang bertubuh jangkung itu juga merepotkan Indonesia, bahkan mencetak gol penyama kedudukan menjelang bubaran.
Jika laga dilanjutkan perpanjangan waktu, Malaysia berada di atas angin untuk membantai pemain Indonesia yang kehabisan tenaga.
Sayangnya, laga langsung dilanjutkan adu penalti lantaran Stadion My Dinh hendak dipakai untuk menggelar laga final.
Pada babak tos-tosan, kiper Indonesia Ernando Ari bisa unjuk gigi di hadapan Luqman Hakim dan Hadi Fayyadh.
Sebagai pemain yang matang ditempa kompetisi luar negeri, dua pemain itu tampak mendatangi titik putih dengan percaya diri.
Namun, keduanya pulang sebagai pihak yang kalah lantaran gagal menaklukkan Ernando.
Baca Juga: Kecewa usai Gagal Taklukkan Ernando Ari, Wonderkid Malaysia Minta Maaf
Hadi Fayyadh sebagai eksekutor pertama gagal menaklukkan Ernando setelah tendangannya bisa ditepis sang kiper.
Sama halnya dengan Luqman Hakim, yang tembakannya terlalu lemah sehingga bisa diblok Ernando.
Indonesia mampu memanfaatkan kegagalan dua pemain abroad itu, dengan empat eksekutor bisa menyelesaikan tugasnya.
Pelatih Malaysia Brad Maloney belakangan menyesalkan kekalahan anak asuhnya di babak adu penalti.
"Ini adalah pertandingan lain di ajang ini, di mana kami merasa tampil dominan," tutur Maloney dikutip dari Kompas.com (22/5/2022).
"Jadi, kecewa tentunya dengan hasil pertandingan, tetapi pemain saya tidak kalah dalam 90 menit."
"Lagi-lagi, sulit untuk diterima," keluhnya.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Kompas.com |