Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas Indonesia berhasil memutarbalikkan prediksi media Kuwait, tim Merah Putih mempermalukan tuan rumah dengan kemenangan 1-2.
Hasil 1-2 yang diraih tim nasional Indonesia menghadapi Kuwait memang terbilang sukses besar, tetapi publik Tanah Air barangkali geregetan dengan banyaknya peluang yang terbuang.
Timnas Indonesia memang solid dalam bertahan dan berulang kali menyerang balik saat mengalahkan Kuwait pada laga pertama Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, Rabu (8/6/2022).
Kuwait lebih dulu mencetak gol lewat sundulan Yousef Nasser, hanya untuk dibalas timnas Indonesia melalui eksekusi penalti Marc Klok dan finishing dingin Rachmat Irianto.
Baca Juga: Terlalu Malam, Persib Bandung Protes Jadwal Kick-off Piala Presiden 2022
Hasil tersebut merupakan kejutan besar, mengingat perbedaan kualitas pemain Kuwait dan Indonesia yang tercermin dari peringkat FIFA (145 berbanding 159).
Media Kuwait, Al Anba, bahkan berani menyatakan level permainan Indonesia dan Nepal berada jauh di bawah tim tuan rumah.
"Situasi itu meningkatkan peluang Al-azraq (julukan Kuwait) mencapai putaran final (Piala Asia), karena perbedaan teknis dengan tim Nepal dan Indonesia," demikian tulis Al Anba.
"Dua tiket ke putaran final akan dimiliki Al-azraq dan Yordania."
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Asia 2023 - Comeback, Timnas Indonesia Pecundangi Kuwait di Kandang Sendiri
Prediksi media Kuwait di atas terbukti salah setelah melihat pertandingan Kuwait vs Indonesia yang disaksikan ribuan suporter tuan rumah.
Kuwait asuhan Viteslav Lavicka cuma bisa menguasai bola dalam 30 menit awal, itu pun jarang menciptakan peluang bersih.
Kuwait terbilang beruntung saat mencetak gol pertama, lantaran pada lima menit sebelum gol itu, Indonesia baru saja menciptakan berbagai peluang beruntun.
Kualitas Kuwait yang tak terlalu baik terjelaskan dalam situasi usai kick off, saat Marc Klok melepas umpan lambung ke Rachmat Irianto, yang berujung hadangan kiper lawan dan berbuah penalti.
Selepas kick off babak kedua, Indonesia juga langsung "ngegas" dengan menyerang lewat sayap kanan, di mana Rachmat Irianto kali ini menjadi aktor utama yang mencetak gol.
Dengan kemenangan 2-1, publik Indonesia justru dihinggapi penyesalan mengapa skor itu tak bisa lebih telak.
Kuwait memang lebih banyak menguasai bola pada babak kedua, tetapi Indonesia justru menjadi tim yang mengumpulkan berbagai peluang bersih.
Tak kurang dua kali pemain Indonesia tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Kuwait, meski dua peluang itu terbuang sia-sia.
Momen pertama didapat Witan Sulaeman yang mendapat umpan terobosan dari Saddil Ramdani.
Sayang, Witan gagal menularkan performa klinis di level klub dan malah mengirim bola sedikit melebar ke samping gawang Kuwait.
Momen kedua datang pada detik terakhir laga, saat Ricky Kambuaya berhasil melewati bek lawan dan berlari ke arah gawang Kuwait.
Sayang, Kambuaya terlalu lambat menggiring bola, sehingga bek Kuwait bisa menyusul dan memblok tendangan tamunya, yang berakhir dengan tembakan melebar Dimas Drajad.
Selain dua momen tersebut, Indonesia seharusnya bisa menciptakan lebih banyak peluang andai lebih cermat dalam mengumpan mengingat begitu berlubangnya pertahanan Kuwait.
Editor | : | Najmul Ula |