Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Percuma Kenakan Kaus 'Never Lose Hope', Suporter Bali Sudah Putus Harapan Hingga Nyanyikan 'AFC Gagal Lagi'
Bali United mengenakan kaus bertuliskan "never lose hope" atau "tak pernah putus harapan" saat menjamu Kaya FC (30/6/2022).
BOLANAS.COM - Skuat Bali United memakai kaus penyemangat bertuliskan "Never Lose Hope", suporter justru mengekspresikan rasa putus harapan.
Bali United sekali lagi mengecewakan pendukungnya dengan kegagalan melaju dari fase grup Piala AFC 2022.
Pada Kamis (30/6/2022), Bali United menang 1-0 atas wakil Filipina Kaya FC, tetapi tergusur ke peringkat tiga Grup G Piala AFC 2022.
Bali United dengan demikian telah tiga kali beruntun "mentok" di fase grup Piala AFC, setelah kegagalan di edisi 2018 dan penghentian edisi 2020.
Manajemen Bali United tampak membaca kekecewaan teramat sangat dari suporter usai dibantai Visakha FC, Senin (27/6/2022).
Saat itu, tim asuhan Teco tampil bobrok dan dikalahkan wakil Kamboja dengan skor miris 2-5.
Hasil itu membuat Bali United membutuhkan keajaiban untuk tetap lolos ke babak semifinal zona Asean.
Meski begitu, mayoritas suporter telah mengekspresikan rasa kesalnya melalui lini komentar media sosial klub.
Kritik dari suporter sebagian besar mengarah pada taktik Teco yang cuma mengandalkan umpan silang, serta hobi sang pelatih mengumpulkan pemain tua.
Untuk meredakan kritik dan membangkitkan semangat tim, manajemen Bali United mengirim pesan menggunakan kaus tim sebelum laga kontra Kaya FC (30/6/2022).
Jika biasanya memasuki lapangan memakai jersey, Brwa Nouri dan kawan-kawan justru mengenakan kaus bertuliskan "Never Lose Hope" atau "Tak Pernah Putus Harapan".
"Hal tersebut merupakan sinyal bahwa anak asuh Stefano Cugurra tidak kehilangan harapan dan yakin bahwa dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi," demikian pernyataan klub.
Nyatanya, pihak suporter telanjur putus harapan, setidaknya dengan melihat dua indikator.
Para pemain Visakha FC merayakan gol ke gawang Bali United di Piala AFC 2022
Indikator pertama adalah sepinya Stadion Wayan Dipta pada laga terakhir Piala AFC 2022 itu.
Dibanding dua laga sebelumnya, dukungan dari Semeton terlihat berkurang drastis akibat hasil mengecewakan di pentas Asia.
Indikator kedua berupa chant atau nyanyian yang terdengar jelas mengkritik manajemen klub.
"AFC gagal lagi ... AFC gagal lagi ... Evaluasi, Evaluasi, Ayo Bali evaluasi!!!" demikian bunyi nyanyian di Stadion Wayan Dipta sore itu.
Bahkan, terdapat spanduk bertuliskan "Out Pilpres (Piala Presiden), in AFC Cup = Clown (Badut)."
Kritik menohok itu harus membuat manajemen berbenah seandainya berkompetisi kembali di kompetisi Asia.
Bali United bisa memulai dengan meng-upgrade pemainnya agar lebih segar dan tak lagi memprioritaskan turnamen pramusim.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
| Editor | : | Najmul Ula |
Komentar
Kolom komentar masih kosong
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
YANG LAINNYA
TERPOPULER
2
