Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bola Direct: Selalu Umpan Lambung saat dalam Tekanan
Indonesia melakoni dua laga terakhir dalam keadaan tertinggal 0-1 pada babak pertama, yaitu melawan Vietnam dan Myanmar.
Jika pada laga melawan Vietnam pasukan Garuda bisa ngebut dan mencetak dua gol cepat usai turun minum, tak demikian halnya saat melawan Myanmar.
Mengemban ekspektasi tinggi dari ribuan suporter, Arkhan Kaka dan kawan-kawan seolah lupa dengan permainan rancak yang dibawa sejak laga pertama.
Para pemain belia itu hanya bisa menciptakan peluang lewat umpan silang, itu pun jauh sebelum memasuki tepi kotak penalti sehingga lebih pantas disebut umpan lambung.
Bima Sakti harus mengingatkan anak asuhnya untuk tetap tenang bahkan saat tertinggal, agar tak banyak bola terbuang.
Ketenangan saat Tertinggal
Ketenangan ini berdampak pada output yang dihasilkan pemain saat memegang bola maupun menyaksikan lawan menguasai bola.
Dalam laga kontra Myanmar, terlihat pemain tak bisa mengalahkan rasa gugup sehingga memilih mengabaikan skema bola pendek seperti di fase grup.
Memang patut dimaklumi lantaran event ini merupakan pengalaman pertama bertanding di hadapan ribuan penonton pasca pandemi.
Jadi, aspek ini akan terasah seiring para pemain itu rutin mendapatkan laga intensitas tinggi dengan pertaruhan besar seperti Piala AFF.
Editor | : | Najmul Ula |