Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kubu Zlate Moravce yang mencadangkan Egy Maulana Vikri menjadi tim yang lebih sering mendapat peluang, meski belum bisa membuahkan hasil.
Jumlah sentuhan Witan pada babak pertama barangkali menjadi yang paling sedikit di antara 22 pemain di lapangan.
Satu sentuhan Witan yang "memorable" adalah saat ia menerima bola di tepi kotak penalti dan menembaknya pada sentuhan pertama, walau menyamping jauh.
Witan juga sempat menerima umpan terobosan pada ujung babak, tetapi bola yang dipotong bek lawan tak membuahkan sepak pojok, yang membuat winger Indonesia itu protes ke wasit.
Zlate Moravce akhirnya mencetak gol melalui sundulan Denis Duga tepat sebelum turun minum.
Pada babak kedua, Witan tak kunjung bisa mempengaruhi pertandingan, sehingga pelatih Marian Zimen terpaksa menggantinya pada menit ke-61.
Dengan demikian Witan gagal bermain satu lapangan dengan Egy Maulana Vikri sebagai musuh, karena nama terakhir belum juga dimasukkan.
Pelatih Zlate Moravce Jan Kocian barangkali melihat timnya tak membutuhkan winger ofensif bertubuh mungil seperti Egy untuk mempertahankan skor.
Editor | : | Najmul Ula |