Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Pemain Rans bernomor punggung 22 itu (Bonai) seharusnya dikeluarkan dari lapangan," tandasnya.
Wasit Faulur Rosy yang memimpin laga itu cuma memberi kartu kuning kepada Bonai, yang berarti si penyikut bisa melanjutkan pertandingan.
Bonai juga kemudian dapat bermain pada laga berikutnya kontra Arema FC, sehingga PSSI melakukan pembiaran atas aksi brutal bek 31 tahun itu.
Pada akhirnya, PSSI meninjau ulang insiden tersebut dalam pembinaan wasit pekan ke-5 hingga ke-8 Liga 1 2022/23.
Dalam rilis PSSI, wasit Faulur Rosy mendapatkan hukuman berat tak boleh memimpin laga selama delapan pekan.
"Wasit lalai menerapkan pasal 12, hanya memberikan kartu kuning yang semestinya kartu merah untuk pemain Rans yang sengaja menyikut pemain Persija," demikian laporan PSSI.
"Terjadi konfrontasi saat terjadi bola dari tendangan bebas sampai pemain tersebut mengeluarkan darah pada bagian mulut."
Faulur Rosy dengan demikian akan menjalani pembinaan selama delapan pekan, dan baru bisa ditugaskan pada pekan ke-15 mendatang.
Editor | : | Nungki Nugroho |