Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Azrul mengindikasikan alasan pengunduran dirinya itu adalah perilaku suporter yang kelewat batas apabila hasil di lapangan tak sesuai harapan.
"Jangan-jangan semakin sulit bagi klub-klub yang punya sejarah panjang, basis suporter besar untuk berkembang karena terbebani oleh suporternya dan masa lalunya," urainya.
Kini, suporter Persebaya harus menyaksikan klubnya tak akan lagi dipimpin sosok yang membawa Bajul Ijo promosi dari Liga 2.
Di bawah Azrul Ananda, Persebaya juga rutin memproduksi pemain muda berkualitas dari akademi dan kompetisi internal.
Sosok seperti Rachmat Irianto, Rizky Ridho, hingga yang terbaru Marselino Ferdinan merupakan buah dari kebijakan manajemen yang mendahulukan pemain lokal.
Biasanya, saat suporter mendesak evaluasi, pihak yang rawan dicopot adalah sang pelatih.
Yang terjadi di Persebaya seakan berlawanan dengan arus utama di Liga 1, yakni CEO klub memilih mundur setelah melihat tuntutan (berlebihan) dari suporter.
Oleh sebab itu, pelatih Aji Santoso terlihat merasa kehilangan dengan keputusan Azrul.
Editor | : | Najmul Ula |
Sumber | : | Kompas.com |