Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Shin Tae-yong mulai menerapkan sistem tiga bek di Piala AFF 2020 silam, barangkali karena melihat pertahanan Indonesia terlalu rapuh saat hanya memasang dua bek tengah.
Saat itu, trio Fachruddin Aryanto, Rizky Ridho, dan Alfeandra Dewangga membentuk pertahanan kukuh di lini belakang, terbukti dengan catatan cleansheet melawan Vietnam di fase grup.
Jika saat itu sistem tiga bek ala Shin Tae-yong terkesan hanya untuk memperkuat pertahanan, maka sejak kedatangan Doll dan Milla, sistem itu memperlihatkan keunggulan lain.
Di Persija, Doll memang menerapkan tiga bek mula-mula untuk memperkuat fase defensif, tapi itu menimbulkan efek lain berupa serangan yang lebih variatif.
Dengan sistem ini, dua wingback bisa bergerak jauh ke depan menjadi winger (seperti Asnawi Mangkualam di Ansan Greeners).
Keuntungan lebih besar didapat bek tengah di dua sisi, dalam hal ini Hansamu Yama dan Muhammad Ferarri di Persija.
Saat menyerang dari sisi kanan, Ferarri akan bergerak maju menjadi gelandang tambahan, atau bek sayap lapis kedua di belakang Frengky Missa atau Riko Simanjuntak.
Hal yang sama berlaku untuk Hansamu Yama apabila Persija menyerang dari sisi kiri.
Baca Juga: Kabar Baik untuk Persib, Luis Milla Dapat 2 Amunisi Tambahan Jelang Jumpa Persija
Editor | : | Najmul Ula |