Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pratama Arhan bisa menjaga performa meski tak pernah bermain di Tokyo Verdy, Egy Maulana Vikri melorot setelah jadi cadangan di klub.
Pratama Arhan membuktikan diri menjadi salah satu pemain terbaik Indonesia, berbanding terbalik dengan sorotan negatif untuk Egy Maulana Vikri.
Pratama Arhan dan Egy Maulana Vikri bergabung timnas Indonesia dalam kondisi sama-sama minim menit tampil di level klub.
Hanya, performa dua pemain muda timnas Indonesia itu berbeda jauh pada laga pertama saat membungkam Curacao, Jumat (24/9/2022).
Sebagai pengingat, Pratama Arhan baru sekali bermain bersama Tokyo Verdy di sepanjang J2 League musim ini.
Satu-satunya penampilan Arhan untuk Tokyo Verdy terjadi pada bulan Juni, itu pun putra Blora itu dimainkan di luar posisi asli.
Adapun Egy Maulana Vikri sejatinya memiliki nasib lebih baik, yakni sempat mencatat tiga penampilan beruntun bagi Zlate Moravce.
Namun setelah itu, Egy menjadi cadangan mati di Liga Slovakia dengan selalu duduk di bench dalam tiga laga beruntun.
Baca Juga: PSSI Gigit Jari, Shin Tae-yong Belum Tertarik Diskusi soal Kontrak Baru
Laga pertama kontra Curacao kemudian membuktikan Arhan dan Egy berada dalam level berbeda, terindikasi dengan menit main maupun kontribusi.
Egy memang mulanya menampilkan sentuhan Eropa dengan pressing dan flick yang jarang ditemui di Liga 1.
Begitu pula, ia menciptakan bola vertikal yang membuat Indonesia bisa mencetak gol pertama melalui Marc Klok.
Nyatanya menjelang akhir babak pertama, penampilan Egy merosot dan beberapa kali menyentuh bola dengan tak sempurna.
Usut punya usut, Egy ternyata sempat mengalami cedera di klub dan kini harus membangun ulang performanya.
"Memang Egy jawab juga ada cedera sebelumnya, jadi kondisinya belum fit 100 persen," ucap Shin Tae-yong (26/9/2022).
Sebaliknya, Arhan menjadi ancaman konstan bagi gawang Curacao sepanjang 90 menit.
Arhan menciptakan assist melalui lemparan jauh untuk gol Fachruddin Aryanto, lantas mengirim assist lagi kepada Drimas Drajad.
Baca Juga: Menpora Minta Perbanyak FIFA Matchday, 5 Negara Terkuat Asia Bisa Jadi Opsi Lawan Timnas Indonesia
Pelatih Curacao Remko Bicentini pun menganggap Arhan sebagai pemain paling berbahaya di kubu tuan rumah.
"Semua pemain (diwaspadai), tapi nomor 12, Arhan," ucap Bicentini.
"(Dia) punya lemparan ke dalam yang bagus, dia pemain bagus, dia bisa bermain bertahan dan menyerang," tandasnya.
Arhan kemungkinan akan menjadi starter pada leg kedua Selasa (27/9/2022) malam ini, sedangkan Egy terancam digeser Saddil Ramdani.
Baca Juga: Rasakan Kekalahan di Bandung, Pelatih Curacao Samakan Indonesia dengan Tim Terlemah Negara Conmebol
Editor | : | Nungki Nugroho |