Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain berusia 32 tahun itu menyebut mulai terdengar suara tembakan.
"Sejak saat itu, kami mulai mendengar suara tembakan dan dorongan," ujarnya.
Langkah polisi untuk membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata rupanya malah membuat kepanikan.
Suasana di dalam stadion semakin semrawut usai tembakan gas air mata tersebut.
Abel Camara mengatakan banyak korban gas air mata yang mendapat perawatan di ruang ganti Arema FC.
"Kami memiliki orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata," ungkap Abel Camara.
Pemain asal Guinea-Bissau itu menyebut ada tujuh hingga delapan orang yang meninggal dunia di ruang ganti.
"Mereka meninggal dunia tepat di depan kami," tutur Abel Camara.
Editor | : | Unggul Tan Ngasorake |
Sumber | : | maisfutebol.iol.pt |